METROPOLITAN.ID - Netizen dibuat geram setelah sebuah video memperlihatkan Youtuber Adimas Firdaus, yang dikenal Resbob, mengeluarkan pernyataan kasar yang dinilai merendahkan suku Sunda serta kelompok pendukung sepak bola Viking dan Persib Bandung.
Tayangan tersebut viral dan memicu kecaman luas di berbagai platform media sosial.
Video itu pertama kali mencuat setelah potongan siaran langsung Resbob diunggah ulang oleh akun Instagram @persibrebels, yang menyebut bahwa ucapan sang Youtuber telah melewati batas dan mengandung unsur rasisme.
Tak butuh waktu lama, potongan video itu menyebar ke berbagai lini masa dan memancing amarah warganet, terutama dari masyarakat Sunda.
Baca Juga: Pesan Mauro Zijlstra Jelang Timnas Indonesia U22 vs Myanmar: Terus Dukung di Masa Sulit
Dalam potongan live streaming yang beredar, Resbob terlihat berbicara dengan nada tinggi sambil melontarkan kata-kata kotor dan hinaan yang diarahkan kepada komunitas Viking, klub Persib Bandung, hingga suku Sunda.
Sikapnya dianggap memicu pertentangan antarkelompok serta merusak keharmonisan sosial.
Sepanjang siaran tersebut, ia berulang kali mengeluarkan kalimat bernada merendahkan, tanpa menunjukkan penyesalan ataupun upaya untuk meredam situasi.
Para netizen yang menonton langsung kala itu pun bereaksi keras. Kolom komentar seketika dipenuhi peringatan agar Resbob menghentikan ucapannya. Namun, peringatan itu justru disambut dengan sikap defensif.
"Kita di sini cuma bercanda ya, jangan baper. Kalau baper pulang aja, cabut lu kayak orang kampung," ujar pria dalam video tersebut.
Alih-alih meminta maaf, Resbob bahkan dengan gamblang mengakui bahwa ia sengaja menimbulkan kegaduhan demi menaikkan popularitasnya.
Baca Juga: Update Harga Emas Antam Hari Ini Kamis 11 Desember 2025: Meroket!
"Indonesia hanya suka dengan kontroversi, maka itu gue akan terus buat kontroversi. Kasus lagi, kasus lagi, gue enggak peduli," ucapnya blak-blakan.
Pernyataan ini menjadi pemicu tambahan bagi kemarahan publik, karena dianggap menunjukkan kesengajaan dan sikap tak bertanggung jawab dalam memproduksi konten yang memecah belah.