berita-hari-ini

Inspiratif! Kisah Dimas Muhammad Hanif, Bantu WNI Tangani Kelangkaan Pangan di Sudan

Selasa, 23 Mei 2023 | 17:27 WIB
Dimas Muhammad Hanif Arkaan dengan sejumlah warga Muhammadiyah saat berada di lokasi logistik pangan. (istimewa)

METROPOLITAN.ID - Warga Negara Indonesia (WNI) Dimas Muhammad Hanif Arkaan merasakan betul dampak dari konflik bersenjata yang terjadi di negeri Sudan.

Keadaan saat situasi mencekam meninggalkan kenangan tersendiri, meskipun mereka telah dievakuasi dan kini berhasil pulang ke tanah air.

Dikutip dari Muhammadiyah.or.id, Dimas Muhammad Hanif Arkaan merupakan salah satu amil Kantor Layanan (KL) Lazismu Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Sudan yang tinggal disana.

Baca Juga: Biar Nggak Kudet, Kelompok Petani di Bogor Diajak Melek Isu Impor Pangan

Dimas menceritakan, suara tembakan terdengar jelas dari bangunan Markas Dakwah Muhammadiyah Sudan. Beberapa kali terlihat pesawat tempur juga mengeluarkan tembakan dengan suara yang sangat nyaring. Kondisi ini sangat menakutkan WNI di Sudan, termasuk para mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di negeri tersebut.

Saat itu Bandara Internasional Khartoum telah diambil alih oleh pihak paramiliter, ditambah dengan pemadaman listrik di sebagian besar wilayah Sudan.

Dengan kejadian pertempuran yang semakin memanas disertai maraknya pencurian di daerah Khartoum dan juga menipisnya bahan makanan yang dimiliki beberapa WNI, KL Lazismu PCIM Sudan kemudian beriktiar untuk menginisiasi gudang logistik.

Baca Juga: Rilis Gear 125 Warna Baru, Yamaha Gelar Short Video Challenge Berhadiah Jutaan Rupiah, Ini Caranya

“Gudang tersebut berisikan bahan pangan dan kebutuhan mendesak lainnya, yang akan didistribusikan kepada warga Indonesia yang membutuhkan. Sasaran utama pendistribusiannya ialah warga Indonesia di daerah Arkawet dan Makmuroh,” terang Dimas baru-baru ini.

Setelah melakukan survei di beberapa tempat yang memungkinkan untuk berbelanja bahan logistik, akhirnya Lazismu memutuskan untuk membelinya di sebuah toko bernama ‘Alquds’.

Lokasinya yang tidak jauh dari Markas Dakwah Muhammadiyah dan relatif aman menjadi alasan utama memilih toko tersebut.

Baca Juga: Selangkah Lebih Maju, Manchester United Terdepan Bajak Neymar dari PSG Musim Depan

Bahan-bahan yang dibeli berupa beras, tepung, gula, minyak, teh, air mineral, makanan ringan, sabun mandi, sabun cuci baju, dan pasta gigi.

Mereka juga berusaha untuk membeli obat-obatan, namun karena tempat yang menyediakan kebutuhan tersebut belum bisa diakses, obat-obatan pun akhirnya masih mengandalkan stok yang lama.

Halaman:

Tags

Terkini