Minggu, 21 Desember 2025

Wanita Tanpa Busana Itu Merasa Dirinya Kotor

- Minggu, 5 Februari 2017 | 16:00 WIB

METROPOLITAN – Masih ingat kehebohan di Bandara Internasional Supadio, Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Seorang wanita tanpa busana dengan santainya mengendarai sepeda motor memasuki area bandara.

Kehadiran wanita berambut panjang itu sontak menjadi pusat perhatian warga sekitar. Bagaimana perkembangan penanganan kasus ini?

Rusmiati alias Dona, perempuan 27 tahun yang menghebohkan warga Kota Pontianak dan Kubu Raya, itu, kini dia sudah berada di daerah asalnya, Sukabumi, Jawa Barat. Dona bebas dari hukum, lantaran dinyatakan mengalami gangguan jiwa alias gila.

“Penyidikan terhadap Dona kita hentikan atau SP3 (Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan),” kata Kompol Andi Yul Lapawesean, Kasat Reskrim Polresta Pontianak di Mapolresta.

SP3 tersebut, kata Andi, menyusul adanya surat pemberitahuan dari tim medis Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong.

Hasil observasi pemeriksaan psikologinya, Dona disebutkan memiliki kemampuan umum yang berada pada taraf di bawah rata-rata dari kelompok umurnya.

Ada indikasi trauma kekerasan fisik dan atau mental yang dialami Dona yang mempengaruhi dia terindikasi ada kesalahan penempatan identitas diri mengarah pada perilaku seksual.

Kemudian adanya penurunan kemampuan mental yang menjadikan arus pikiran Dona terputus atau mengalami sisipan yang mengakibatkan inkohernsi atau pembicaraan yang tidak relevan.

Seperti pada saat menjawab pertanyaan dengan baik-baik dan lancar, walaupun isi pembicaraan terkadang menyimpang dari topik pembicaraan (inkoheren).

Trauma kekerasan fisik dan atau mental-mental yang dialami Dona dengan kurun waktu lebih dari enam bulan lebih. Dona merasa hidupnya dalam keadaan kecemasan yang tinggi. Sehingga dia merasa penuh dengan tantangan dalam kehidupannya yang berakibatkan mudah terpengaruh oleh situasi sesaat. Bahkan bertindak tanpa memperhitungkan akibat dari perbuatannya.

Kemudian Dona merasa bersalah yang mendalam (guilty feeling) akan pekerjaan yang sedang dia laksanakan.

Ia ingin mengakhiri pekerjaannya yang membuat dia merasa dirinya kotor, tidak berguna, sehingga ingin mengakhiri kehidupannya.

“Kesimpulan akhir berdasarkan hasil observasi dan psikotes proyeksi uji mentalis, Dona terindikasi mengalami gangguan jiwa skizoafektif tipe depresif. Yaitu suatu diagnosa gangguan kejiwaan yang termasuk diagnosa sakit jiwa (psikosa/gila),” jelas Andi Yul.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X