Minggu, 21 Desember 2025

Subhanallah..Inilah Sifat Sederhana Raja Salman

- Rabu, 8 Maret 2017 | 23:00 WIB

Ketegangan sempat terjadi ketika Raja Salman dan Setnov hendak masuk lift. Muchlis bingung. Pasalnya, lift itu hanya bisa menampung empat orang. Raja Salman dan Setnov bersama ajudannya.

Setnov meminta Muchlis untuk ikut masuk. Namun, pengawal raja melarangnya. Ajudan Setnov kembali menarik Muchlis agar masuk lift, tapi lagi-lagi pengawal raja mendorongnya ke luar.

Akibatnya, Muchlis nyaris terjepit lift. Pintu lift akhirnya tetutup. Muchlis pun lantas menuju eskalator dan berlari menuju pintu lift di lantai 2.

Di depan pintu lift lantai 2 ternyata sudah penuh undangan yang juga ingin menyambut Raja Salman. Muchlis pun sulit mendekati posisi raja dan Setnov.

Mereka kemudian masuk ke gedung paripurna. Di ruangan itu sudah ada penerjemah yang siap bertugas. Maka, Muchlis tidak perlu melakukan penerjemahan.

Setelah acara di DPR, Muchlis kembali ikut rombongan Raja Salman menuju Masjid Istiqlal. Di masjid bersejarah itu, Raja Salman melakukan salat Tahiyatul Masjid bersama Presiden Jokowi.

Dari Istiqlal, Muchlis kembali mendampingi raja dan presiden dalam satu mobil menuju Istana Merdeka. Di istana, raja murah senyum itu bertemu dengan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri.

Mega didampingi anaknya, Puan Maharani. Raja Salman sangat ingin bertemu dengan Puan yang tak lain adalah cucu Soekarno, presiden pertama RI yang cukup dikenal keluarga Raja Salman.

Muchlis juga mendampingi Raja Salman saat naik boogie car yang disopiri Presiden Jokowi keliling istana. ”Saya duduk di belakang presiden dan Raja Salman,” tutur suami Rifqiyati Mas’ud itu.

Setelah melakukan kunjungan kenegaraan, pada hari keempat, Raja Salman berlibur ke Bali. Muchlis sempat diminta mendampingi sang raja pada hari pertama di Pulau Dewata itu.

Dia menerjemahkan apa yang disampaikan Raja Salman maupun pejabat Pemprov Bali. Minggu (5/3), tugas Muchlis selesai. Dia pun kembali ke Jakarta.

Pria yang menamatkan kuliah S-1 hingga S-3 di jurusan tafsir dan ilmu-ilmu Alquran di Universitas Al Azhar, Kairo, itu mengungkapkan, bisa menjadi penerjemah Raja Salman merupakan sebuah kebanggaan.

Sebelumnya, dia tidak membayangkan bisa menjadi penerjemah raja yang juga pelayan dua Tanah Suci itu.

”Pengalaman ini sangat bersejarah dalam hidup saya,” papar pria kelahiran 18 Agustus 1971 tersebut.

Dia sangat terkesan pada Raja Salman. Ada empat hal yang didapatnya dari sang raja. Menurut Muchlis, Raja Salman merupakan sosok yang friendly, humanis, humoris, dan religius.

Sisi humanis tampak saat jamuan minum teh di Hotel Raffles. Ketika Presiden Jokowi datang, raja turun menjemput presiden dan mengajaknya ke ruang jamuan. Ketika pertemuan selesai, raja ikut mengantarkan presiden sampai lantai bawah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X