Senin, 22 Desember 2025

Pejuang Dayak yang Mengelola 'Hutan Tahan Api'

- Jumat, 10 Maret 2017 | 00:00 WIB

"Saya lihat sekarang di jalan-jalan ada sumur bor, kalau dulu kan tak ada, mau pakai ember siram api kan tak sanggup. (Dulu) pemadam kebakaran tak bisa masuk, pakai air mana bisa kita," kata Siti.

Siti -yang kehilangan putri berusia 22 tahun karena gangguan asap tebal pada 2015- mengatakan dia dan penduduk desa lain lebih berwaspada saat melihat titik-titik api dengan langsung memberi laporan ke aparat desa setempat.

-
(BBC) SitiNeneng, penduduk desaBereng Bengkel, menyatakan banyak sumur bor di sekitar desanya.

Januminro sendiri memberikan pelatihan-pelatihan membuat sumur bor dan pentingnya membentuk tim di daerah-daerah rawan kebakaran di Kalimantan dan juga di Riau, Sumatra.

Sadikin, salah seorang warga dari 12 desa di Bukit Batu, Bengkalis, Riau,telah membuat dan menguji sumur bor di desanya.

"Saya telah menguji dengan memompa air dari sumur selama enam jam, dan air keluar dengan ketinggian sampai 10 meter," kata Sadikin.

Namun hanya ada dua sumur bor di desanya. Dana -untuk pembuatan sumur bor sekitar Rp2 juta dan untuk menggerakkan tim- menjadi ganjalannya.

Dana opeasional lewat adopsi pohon

-
(BBC) Adopsi pohon, program dengan penjualan bibit-bibit pohon dengan hasil yang digunakan untuk dana operasional pembuatan sumur bor dan tim respon cepat.

Untuk mengelola Jumpun Pambelom, Janu mengajak masyarakat menanam kembali dengan menjual bibit-bibit melalui media sosial dengan program yang dinamakan adopsi pohon.

Di sepanjang jalan kayu, pohon-pohon hasil adopsi ini diberi nama dari mereka yang membeli bibit-bibit pohon ini.

"Untuk mendukung dana operasional, kita pakai unit kegiatan persemaian, dengan program adopsi pohon yang ditekankan adalah kewirausahaan untuk para penduduk desa," kata Janu.

Ia menambahkan usaha kelompok penduduk desa secara mandiri inilah yang masih belum banyak diterapkan karena lebih mengedepankan bantuan dari luar, termasuk pemerintah daerah dan pusat.

Kalimantan Tengah merupakan satu dari tujuh provinsi -selain Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Papua- yang masuk dalam target restorasi gambut yang ditetapkan Presiden Joko Widodo seluas dua juta hektar dalam lima tahun mendatang dalam usaha mencegah kebakaran hutan dan lahan.

Dan Kabupaten Pulang Pisau termasuk sasaran pertama.

Namun Janu masih tetap khawatir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X