Senin, 22 Desember 2025

Penyelidikan Lion Air JT-610 Oleh Anak Buah Prabowo Mendesak, Jokowi Jangan Beri Perlindungan!

- Rabu, 31 Oktober 2018 | 23:00 WIB

“Jangan karena dekat dengan Rusdi Kirana (pemilik Lion Air), Jokowi memberikan perlindungan,” sambungnya.

Untuk diketahui, Rusdi Kirana saat ini menjabat duta besar RI untuk Malaysia. Sebelum jadi dubes, dia diangkat Jokowi menjadi anggota Dewan Pertimbangan Persiden.

Arief lantas mengingatkan orang nomor satu di Indonesia itu untuk tidak percaya dengan kampanye jika Lion Air ditutup akan merugikan ekonomi nasional.

Terlebih jika nantinya terjadi PHK dan berkurangnya frekuensi penerbangan sipil di Indonesia.

Pasalnya, Lion Air sudah sering mengalami kecelakaan yang justru akan membuat citra pemerintah sangat buruk di dunia internasional.

“KNKT harus jujur dan jangan masuk angin dalam menyelidiki kecelakaan JT-610,” tutup Arief.

Dilansir dari Global news, CEO Aero Consulting Experts, Ross Aimer menjelaskan, bahwa model Boeing yang jatuh di Tanjung Karawang adalah jenis baru. Boeing tipe ini memiliki banyak teknologi baru.

Menurut pilot senior mantan pilot United Airlines ini, sebagian besar maskapai penerbangan akan menawarkan pelatihan untuk pilot yang menggunakan pesawat baru.

Tetapi tidak jelas apakah Lion Air melakukannya.

“Saya tidak yakin Lion Air melakukan pelatihan ekstensif terhadap pilot mereka. Mereka tidak memiliki catatan keamanan yang bagus, mereka dilarang dari wilayah udara Uni Eropa selama beberapa tahun,” ujar Aimer.

Namun pakar penerbangan tersebut mengaku sulit untuk menyalahkan perusahaan pesawat dengan dalih pelatihan, dan menyarankan maskapai lain untuk mengambil tindakan, sampai penyebab kecelakaan itu ditentukan.

“Mereka harus dapat mengekstrak suara dan perekam data segera, yang akan memberi kita semua indikasi dari apa yang sebenarnya terjadi,” kata Aimer.

Founder Aviation Safety Network, Harro Ranter juga meragukan hal yang sama.

Dia meragukan maskapai tidak dapat melatih atau merekrut pilot yang cukup berkualitas. Sebab seharusnya maskapai penerbangan akan berjuang untuk mengelola pertumbuhan yang cepat.

“Indonesia memang menonjol. Mereka memang memiliki beberapa kecelakaan yang sangat buruk di masa lalu,” kata Ranter.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X