Minggu, 21 Desember 2025

Hukum Mati Pembunuh Alumni IPB

- Sabtu, 10 Agustus 2019 | 10:35 WIB

Pihak keluarga merasa kehilangan atas kepergian AU. Menurut Masriah, AU merupakan anak yang baik. "Bagaimana sakitnya kehilangan anak. Beliau itu anak yang saleha, penurut, harapan orang tua, tapi sekarang sudah tidak ada lagi," lirih Masriah.

Dalam rekonstruksi itu, sosok lelaki yang diketahui bernama Gunala juga menjadi pusat perhatian polisi. Lelaki mengenakan kaus merah berambut gondrong itu beberapa kali berusaha maju mendekat ke arah pelaku yang tengah memperagakan 22 adegan pembunuhan.

Gunala adalah adik ipar Masriah (40) atau ibu kandung korban. Ia yang melaporkan hilangnya AU ke polisi. Gunala juga orang pertama yang memeriksa jasad AU usai ditemukan warga tergeletak di tepi sawah dan dibawa ke instalasi kamar jenazah RSUD R Syamsudin SH.

Di lokasi rekonstruksi, Gunala terlihat berurai air mata. Ia geram sambil menghentak-hentakkan kakinya ke tanah untuk melampiaskan kekesalannya.

"Almarhum (AU, red) ini adalah anak yang saleh, anak yang baik, harapan keluarga. Ia punya masa depan yang baik. Keponakan saya tidak pantas diperlakukan seperti itu," ujar Gunala datang ke lokasi bersama keluarga AU, salah satunya ibu kandung korban.

Adik kandung dan sepupu AU juga ikut datang dan melihat langsung proses reka ulang peristiwa keji tersebut. "Saya berterima kasih kepada polisi, kemudian saya mohon kejaksaan dan pengadilan memberikan hukuman seberat-beratnya. Bila perlu hukum mati!" ucap Gunala. (de/feb/run)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X