Senin, 22 Desember 2025

Eksistensi Rest Area Heritage Km 260B eks Pabrik Gula Zaman Belanda : Istirahat sekaligus Menikmati Suasana Klasik

- Selasa, 29 Maret 2022 | 10:20 WIB

Dalam perjalanan pulang ekspedisi Mandalika menuju Bogor, Metropolitan menyempatkan beristirahat di Rest Area Km 260B ruas Tol Trans—Jawa, Brebes, Jawa Tengah. Tempat peristirahatan yang mempertahankan segudang nilai sejarah eks bangunan pabrik gula zaman kolonial Belanda, yang rupanya punya kaitan terhadap produksi gula di Bogor.

Laporan : Ryan Muttaqien

PARA pengguna Tol Pejagan—Pe­malang arah Jakarta mungkin tidak asing dengan rest area Km 260B Heritage—Banjaratma ini. Sejak dibuka pada 2019 lalu, rest area ini jadi primadona lantaran mempertahankan bangunan heritage bekas pabrik gula zaman Belanda.

Mulai dari bangunan khas kolonial dengan bata merah serta memberi kesan arsitek­tur terakota. Hingga mesin dan lokomotif bekas penarik bahan baku gula dalam bangu­nan yang masih dipertahan­kan pengelola.

Bagian dalam bangunan sudah direnovasi, namun beberapa bagian masih asli untuk mempertahankan ke­san autentik.

Selain membangun fasilitas toilet hingga musala, dalam rest area ini diperkirakan ada seratus tennant dengan 70 persen UMKM dan sisanya non-UMKM. Tak aneh, selain beristirahat dengan suguhan beragam kuliner, pengunjung juga bisa berswafoto di berbagai spot dalam rest area ini.

”Sengaja ke sini, pulang ke Jakarta dari Semarang mau istirahat di sini. Sekaligus foto-foto dengan suasana he­ritage di sini. Kan nggak ada di tempat lain,” ujar Lisa, warga Jakarta, yang tengah beristirahat.

Menariknya, pabrik gula Banjaratma ini punya kaitan erat dengan Bogor serta in­dustri produksi gula saat itu.

Tertera dalam papan infor­masi, pabrik gula Banjaratma sempat disebut Station Banja­ratma, Proefstations, atau Stasiun Pengujian.

Yakni tempat khusus untuk penelitian ilmiah terhadap budi daya dan proses pro­duksi gula sehingga produk­si optimal.

Proefstations diperkenalkan Gerrit Jan Mulder pada 1848 pada pabrik gula di Bogor yang selanjutnya menjadi kebutu­han penting di pabrik gula.

Dilansir dari laman resmi Kemdikbud, rest area ini du­lunya merupakan pabrik gula Banjaratma, yang didi­rikan perusahaan perkebunan Amsterdam pada 1908.

Pada 1997, perusahaan ini bangkrut akibat biaya opera­sional lebih tinggi dari pema­sukan.

Beberapa tahun lalu, Pem­prov Jateng merenovasi gedung tersebut untuk dijadikan se­bagai rest area, karena loka­sinya sangat dekat dengan jalan tol. Gedung utama yang beru­kuran sangat besar menjadi tempat pengunjung untuk melepas penat, sembari me­nikmati berbagai dagangan yang ditawarkan di gerai UMKM setempat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X