Bahkan nama pedangut Nella Kharisma masuk dalam deretan artis yang dipilih jadi Jurkam.
Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur Sri Untari mengatakan, tim pemenangan Gus Ipul-Puti telah mempersiapkan pedangdut Nella Kharisma sebagai artis selama kampanye pasangan calon tersebut. Tujuannya agar dapat mendongkrak suara pemilih di Jawa Timur.
"Kalau (Nella Kharisma) jadi artis penghibur waktu kampanye itu mungkin ya, kan penggemar dari Nella Kharisma juga banyak di Jatim," ungkap Sri
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno juga menyatakan kalau partainya akan mengutamakan kader berlatar belakang artis untuk menjadi jurkam. Seperti Luki Hakim, Desi Ratnasari, Eko Patrio dan Primus.
“Ya, salah satunya itu tuh (Luki Hakim-red), anak muda ganteng itu. Salah satu kader terbaik kami,” ujar Eddy
Calon Walikota Bogor Bima Arya tak menapik kalau dirinya juga akan melibatkan kalangan artis. Namun, ia memastikan kalau keberadaan artis itu tidak akan menjadi daya tarik utama.
“Saya memilih untuk tidak terlalu menjual artis. Kalau artis tentu banyak pilihannya., Tapi menurut saya baiknya Pilkada bukan hanya sekedar hiburan saja tapi harus edukatif dan inspiratif,” kata Bima Arya.
Sementara itu, paslon lainnya Zaenul Mutaqin menyatakan kalau dirinya tidak terpilir untuk mengambil jurkam dari kalangan artis. “Bagi saya jurkam itu adalah masyarakat yang meerstui saya maju di Pilkada,”kata Calon Wakil Walikota Bogor yang akrab dipanggil ZM.
Di Kabupaten Bogor, Direktur Tim Pemenangan Ade Yasin M. Haris mengaku belum memiliki rencana untuk menggandeng artis sebagau jurkam. Sebab, dirinya saat ini lebih fokus ke tim pemenangan internal dari partai koalisi yaitu PPP, Gerindra dan PKB.
“Terus terang kami belum terpikirkan ke arah sana (menggandeng artis, red). Kami fokus di tim internal dulu baik dari PPP, Gerindra dan PKB maupun elemen relawan lainya,” kata Haris kepada Metropolitan, tadi malam.
PAKAR: JURKAM ARTIS BISA GERAKAN PEMILIH TRADISIONAL
Melihat febomena itu, Pengamat Politik Yusfitriadi angkat bicara. Menurutnya, banyaknya artis yang ramai-ramai jadi jurkam bukan fenomena baru.Karena, artis kerap dijadikan vote getter atau orang yang pandai memikat pemilih dalam konteks politik.
“Kalau saya melihat keberadaan selebriti dalam kancah politik, terutama dalam momentum kampanye sangat segmented, karena mereka mempunyai fans masing-masing dari segmen masyarakat tertentu. Misalnya untuk kelompok pemilih kelas menengah, akademisi dan mahasiswa,” kata lelaki yang akrab disapa Kang Yus.
Menurut Kang Yus, penggunaan selebriti pada segmen masyarakat perkotaan yang masuk pemilih rasional tidak akan berpengaruh signifikan. Umumnya, masyarakat perkotaan lebih memilih melihat sosok figur pasangan calon dan gagasan yang ditawarkan.