Senin, 22 Desember 2025

Polisi Buru Gembong Narkoba Penguasa Bogor

- Selasa, 27 November 2018 | 15:10 WIB

Dirtipidnarkoba Bereskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto mengaku pihaknya telah meng­intai kawanan tersebut selama satu bulan. Penangkapan awal ketika pelaku M Daud melakukan survei jalur di wilayah Mekars­ari, Pulomerak, Cilegon.

”Peran dia itu untuk mengecek jalur yang nanti digunakan ke­tika barang melintas. Nah kalau ada razia atau gimana, dia mem­beri tahu untuk diam dulu atau jalan terus,” ujar Eko, Senin (26/11).

Penyelidikan singkat dilakukan. Alhasil, polisi mengantongi in­formasi bahwa barang bukti dibawa menuju Jakarta meng­gunakan Truk Hino bernopol BH 8373 MU. Eko menuturkan, saat itu barulah tim ’hunting’ untuk mencari truk tadi.

”Tepatnya di Jalan Lintas Pan­tai Timur, Lampung Timur, tim mengamankan Haryanto, Yanto Jumadi. Keduanya ditangkap tanpa perlawanan,” jelas Eko.

Truk kemudian digeledah. Saat itu muatan berisi kemasan Pop­mie. Sedangkan barang bukti disimpan pada tas ransel. ”Tas disimpan di belakang bangku. Ada tiga buah tas yang berisi sabu. Awalnya kita mengira sabu disimpan dalam kemasan, ter­nyata tidak,” tambahnya.

Stok sabu dengan jumlah lu­mayan besar ini akan digunakan untuk konsumsi jelang Natal dan Tahun Baru 2019.

Menurut Eko, ada beberapa pola yang digunakan para pela­ku untuk mendistribusikan ba­rang. ”Katakanlah 31 kilogram kita tangkap. Mereka pasti ada beberapa jalur. Satu ketangkap misalnya, empat sisanya lolos. Mereka maping lagi, nggak mau sekaligus lempar berton-ton narkoba,” jelasnya di Gedung Dittipidnarkoba Bareskrim Pol­ri, Cawang, Jakarta Timur, Senin (26/11).

Ia melanjutkan, transaksi yang dilakukan para bandar seperti main judi. Pasalnya, rugi dalam pengiriman barang tidak men­jadi soal. Eko menjelaskan, ma­sih banyak rute dan barang bukti yang dikirim lewat jalur berbeda.

Salah satu bentuk antisipasi, menurut jenderal bintang satu itu, adalah koordinasi dengan direktur narkoba sepanjang Pantai Timur dan Utara Indo­nesia.

”Kita antisipasi oleh aparat. Kita share ke direktur nakotika di Pantai Timur dan Utara. Tidak menutup kemungkinan Bali Slatau Sulawesi Utara mengirim ke sana. Apalagi jaringan dari Philipina sudah masuk ke wi­layah Utara Indonesia,” imbuh­nya.

Ke depan, Eko memprediksi bakal banyak rute yang diguna­kan para bandar untuk mengi­rimkan sabu ke Indonesia.

Bila ditotal sabu yang berha­sil digagalkan Polres Metro Jakarta Barat dan Bareskrim Polri yang sejumlah 75 kilogram paket sabu.

Kasat Narkoba Polresta Bogor Kota Kompol Nurjaman mem­benarkan bahwa peredaran narkoba jelang tahun baru bia­sanya meningkat. Hal ini ter­bukti lewat pengungkapan kasus yang memiliki tren peningkatan jelang tahun baru.

“Pergantian tahun biasanya memang meningkat, banyak yang pengin senang-senang. Dari tren pengungkapan kasus juga me­mang pasti ada peningkatan,” kata Nurjaman kepada Metro­politan.

Terkait penguasa narkoba di Bogor dan Jakarta yang sedang diburu, Nurjaman mengaku pe­metaan tersebut hasil pemetaan kepolisian di pusat. Namun bia­sanya ada koordinasi jika ada penindakan di Bogor.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X