Senin, 22 Desember 2025

Polisi Buru Gembong Narkoba Penguasa Bogor

- Selasa, 27 November 2018 | 15:10 WIB

Sementara untuk pencegahan peredaran jelang tahun baru, Nurjaman mengaku Polresta Bogor Kota gencar melakukan razia dan penyelidikan di la­pangan. Terlebih saat ini sedang berjalan Operasi Antinarkotika (Antik) hingga Desember men­datang.

“Sesuai perintah, jelang tahun baru gencar melakukan razia dan penyelidikan di lapangan. Apa­lagi sekarang juga sedang ada Operasi Antik. Ini salah satunya untuk menghalau perederan jelang tahun baru,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Badan Narkotika Nasional Ka­bupaten (BNNK) Bogor Rika Indriati mengaku sudah men­dengar aksi penggagalan penyelundupan 44 kilogram sabu dan 20 ribu butir ekstasi oleh kepolisian. Terkait pengu­asa narkoba yang masih buron, dirinya mengaku jika sudah ma­suk Target Operasi (TO) biasanya akan diinfokan ke semua titik sehingga setiap wilayah was­pada.

“Saya sudah dengar informasi itu. Kalau memang TO, biasanya langsung diinfo di setiap titik. Jadi semua wilayah waspada dan penindakannya tidak satu pihak, tim gabungan,” kata Rika.

Rika pun tak memungkiri bahwa pasokan narkoba jelang tahun baru selalu meningkat. Sebab, para pemakai cenderung me­ningkatkan konsumsi narkoba­nya. Peredaran jelang tahun baru juga dinilai sudah sampai ke pelosok-pelosok wilayah, tidak hanya terjadi di pusat kota.

“Tahun baru ini bukan hanya di kota, di pelosok juga pasti me­rayakan. Di beberapa titik, kader menyampaikan ada pengguna walaupun cuma ganja. Tapi sabu juga bisa jadi karena dia bisa dibeli ramai-ramai paketan, su­dah sampai pelosok. Pengguna itu jarang sendirian, biasanya ramai-ramai,” terangnya.

Untuk mengantisipasinya, BNNK Bogor terus melakukan upaya intensif. Mulai dari razia rutin, penyampaian informasi ke ma­syarakat hingga kampanye di media sosial yang lebih menya­sar kaum muda.

“Kami juga ada program anti­sipasi tiga pilar yaitu kepala desa, babinsa dan bhabinkamtib­mas. Tujuannya agar sosialisasi dan pemantauan sampai ke pelosok,” ujar Rika.

Jika merujuk pada data, Bogor menjadi salah satu wilayah dengan konsumsi narkoba cukup tinggi. Secara nasional, Bogor tercatat menyumbang 2 persen angka pengguna narkoba atau sekitar 200 ribu pengguna. Jumlah ini menempatkan Bogor sebagai wilayah dengan pengguna ter­banyak kedua se-Jawa Barat setelah Bandung.

“Pengguna secara umum di angka 2 persen. Kalau pendu­duk Kabupaten Bogor ada 5 juta, berarti angkanya bisa sam­pai 200 ribu pengguna. Ini se­cara umum. Nanti ada lagi persentase katagori. Misal peng­guna yang tidak bekerja sekitar 23 persen, pelajar-mahasiswa 32 persen dan pekerja di angka 50 persenan. Kalau secara total ada di angka 200 ribuan peng­guna. Ini cukup tinggi,” beber­nya.

Menurut Rika, fokus pemberan­tasan narkoba di Bogor saat ini masuk fokus Jawa Barat. Koni­disi ini lantaran Bogor menjadi tempat yang cukup strategis untuk peredaran narkoba.

“Belum lama kami mengun­dang dari Bandung. Memang dari tim pemberantasan men­gatakan fokusnya ke Bogor secara keseluruhan,” pungkas Rika. (fin/c/feb/run)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X