Pada kuartal III 2023, PT Sarimelati Kencana Tbk, pengelola restoran Pizza Hut di Indonesia, menghadapi kerugian yang signifikan akibat dampak boikot produk Israel.
Emiten dengan kode saham PZZA ini mencatatkan kerugian yang dialami PT Sarimelati Kencana TBK restoran Pizza Hut Indonesia sebesar Rp38,95 miliar dari dampak boikot produk Israel.
Angka tersebut mengalami peningkatan 9,74 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp35,49 miliar. peningkatan tersebut dilatarbelakangi oleh adanya dampak boikot produk Israel yang berpengaruh pada pemasukan PT Sarimelati Kencana Tbk yang mengelola restoran Pizza Hut Indonesia.
Baca Juga: Kebijakan Blokir Ad Blocker sebabkan YouTube Menjadi Lemot saat Dibuka Menggunakan Browser Firefox
Kerugian ini tidak terlepas dari isu boikot sejumlah produk yang terafiliasi dengan Israel, dan Pizza Hut menjadi salah satu produk yang terkena dampak seruan boikot tersebut.
Laporan keuangan PZZA pada Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa penjualan bersih perusahaan naik 4,36 persen secara tahunan, mencapai Rp2,75 triliun.
Penjualan makanan tumbuh sebesar 3,52 persen menjadi Rp2,56 triliun.
Baca Juga: Ketua KPK Firli Bahuri Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Begini Respons Presiden Jokowi
sementara itu penjualan minuman naik 16,74 persen menjadi Rp197,75 miliar.
Meskipun terdapat peningkatan dalam penjualan bersih, hal tersebut tidak mampu menutupi beban pokok penjualan yang meningkat hingga Rp1,67 triliun, naik 2,96 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sebagai akibatnya, perusahaan mengalami kerugian sebelum pajak penghasilan sebesar Rp48,26 miliar pada Januari-September 2023.
Kerugian mengalami meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp40,14 miliar.
Dampak boikot produk Israel tampaknya memberikan tekanan signifikan pada kinerja keuangan Pizza Hut di Indonesia.