METROPOLITAN.ID - Hussein Mahmoud Hussein Abutabaq, seorang mahasiswa Palestina, yang sedang menempuh studi di Universitas Sebelas Maret (UNS Solo), mengalami kesulitan besar dalam berkomunikasi dengan keluarganya di tengah serangan Israel yang mencekam.
Mahasiswa Palestina tersebut berusia 31 tahun, Hussein Mahmoud merasakan dampak langsung dari konflik serangan israel.
Beberapa pekan lalu, mahasiswa Palestina Hussein Mahmoud kehilangan kontak dengan keluarganya di Gaza pascaadanya serangan Israel.
Paman Hussein meninggal dunia akibat serangan tentara Israel, sementara rumah paman lainnya hancur, dan sepupunya juga menjadi korban tewas.
Keluarga Hussein harus mengungsi ke sebuah sekolah yang diakui oleh PBB sebagai tempat aman, meskipun kondisinya tetap tidak sepenuhnya aman.
Hussein menjelaskan bahwa selama dua minggu terakhir, ia tidak dapat menghubungi keluarganya.
Baca Juga: Solusi Laptop Lemot untuk Optimalkan Performa Kerja Kantoran dan Kinerja Gaming
Kabar terakhir yang diterimanya hanya melalui pesan WhatsApp empat hari yang lalu.
Ia merincikan kondisi sulit di mana keluarganya mengungsi di Gaza Utara, di tengah ketidakamanan dan kerusakan rumah mereka.
Mahasiswa S2 Manajemen UNS Solo ini merinci bahwa ia meninggalkan Gaza untuk kuliah pada tahun 2015.
Baca Juga: Cara Ikut Tren Konten Tiktok A Day in My Life dengan Samsung Galaxy M Series
Meskipun pada saat itu kondisi sudah tegang, serangan saat ini dianggapnya lebih kejam.
Pulang ke Gaza untuk sementara waktu menjadi suatu pilihan sulit bagi Hussein, terutama dengan kondisi saat ini yang membuat sulit masuk dan keluar dari wilayah tersebut.