METROPOLITAN.ID - Tim dosen Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kesatuan Bogor dari Prodi S.Tr Keuangan dan Perbankan Fakultas Program Vokasi, melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Sukasari Kota Bogor baru-baru ini.
Kegiatan ini mengusung tema 'Peningkatan kinerja keuangan usaha Maggot pada Bank Sampah Siliwangi'. Di mana, tim pelaksana PKM terdiri dari Dr. H. R.Aang Munawar, Dr. H. Mumuh Mulyana, Hj. Gen Gen Gendalasari dan melibatkan mahasiswa bernama Diva Bestiaulia dan Eliza Febrianty Hermawan yang berasal dari prodi S1 Manajemen.
Mitra sasaran dari program ini adalah Bank Unit Sampah Siliwangi (BSU Siliwangi) yang terletak di Jalan Sukamulya, RT 02/03, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur.
Ketua BSU Siliwangi, Dadang Sutarsa menuturkan, terbentuknya BSU Siliwangi didasari rasa keperdulian terhadap lingkungan sekitar, dimana berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) jumlah sampah di kota bogor menyentuh angka 744,46 ton/hari pada tahun 2022.
Dengan itu, pengurus BSU Siliwangi mencanangkan program olah sampah dari sumbernya (sampah rumah tangga).
"Pada awal pendiriannya, BSU Siliwangi hanya dapat menghimpun 200 kilogram sampah, namun jumlah tersebut terus meningkat seiring dengan kerjasama yang dibangun bersama IBI Kesatuan," kata Dadang Sutarsa.
Menurut dia, hotel dan restoran juga ikut berkontribusi dengan memberikan kepercayaan kepada BSU Siliwangi untuk mengelola sampah organik yang dihasilkan oleh mereka.
Pada saat ini, BSU Siliwangi berhasil memproses satu ton sampah organik yang berasal dari hotel dan restoran di Kota Bogor.
"Sampah organik ini diubah menjadi pakan dalam pengembangan larva (maggot) dan telah memberikan manfaat kepada penduduk sekitar," ujar Dadang Sutarsa.
Sementara itu, Ketua Tim PKM Dr. Aang Munawar menuturkan, BSU Siliwangi merupakan sebuah komunitas yang terus berkembang, berhasil meningkatkan ketahanan sosial, ketahanan pangan, dan penyediaan pupuk.
Diharapkan, BSU Siliwangi dapat memahami materi dan mampu menyusun laporan keuangannya sendiri. Hal ini ditekankan karena kinerja keuangan memiliki peran krusial dalam operasional bisnis.
"Dengan memahami kinerja keuangan, para pemilik bisnis dapat mengenali tren, mengelola risiko, serta merencanakan strategi keuangan yang efisien," kata Dr. Aang Munawar.
Selain itu, pemahaman terhadap kinerja keuangan juga menjadi dasar penting dalam menarik investor, mengakses pembiayaan, dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
"Melalui keberhasilan program pengabdian kepada masyarakat ini, tim dosen dan mahasiswa yang terlibat dari IBI Kesatuan secara aktif berkontribusi dalam memajukan sektor UMKM di Kota Bogor," ucap dia.
"Semoga kegiatan ini dapat berlanjut memberikan dampak positif dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Kota Bogor," tandas Dr. Aang Munawar. (rez)