Minggu, 21 Desember 2025

DPRD Desak Pemkot Bogor Perbaiki Bangunan Ambruk SDN Polisi 1 Bogor, Ketua Komisi III: Ini Menyangkut Generasi Bangsa

- Kamis, 25 Januari 2024 | 15:05 WIB
Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin meninjau lokasi bangunan ambruk di SDN Polisi 1 Bogor.
Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin meninjau lokasi bangunan ambruk di SDN Polisi 1 Bogor.

METROPOLITAN.ID - Komisi III DPRD Kota Bogor meninjau lokasi bangunan ambruk di SDN Polisi 1 Bogor baru-baru ini. Peninjauan dilakukan buntut belum adanya perbaikan bangunan ambruk sampai saat ini.

Berdasarkan pantauan lapangan, kondisi ke-4 ruangan kelas yang berada di lantai 2 itu sangat memprihatinkan, sejumlah material atap yang ambruk hingga kini belum dirapihkan. Bahkan, setiap hujan berimbas terjadinya genangan air hingga ke lantai 1.

Kondisi itu pun membuat Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin meradang. Politisi Gerindra itu pun mendapat pengaduan dari orangtua siswa, baik secara langsung maupun aspirasi ke DPRD.

"Harusnya kondisi seperti ini menjadi perhatian lebih dari dinas terkait. Jangan dibiarkan berlarut-larut karena ini menyangkut dengan pendidikan generasi bangsa," kata Zenal Abidin.

Menurut dia, seharusnya perbaikan empat ruang kelas itu bisa dilakukan menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT). Sebab, ambruknya atap empat ruang kelas itu karena faktor bencana alam.

"Harusnya dinas langsung berkoordinasi dan mengeksekusinya menggunakan BTT. Apalagi tahun ini BTT dianggarkan Rp98 miliar," ucap Zenal Abidin.

Dirinya menambahkan, seharusnya dinas terkait bergerak cepat dan bersinergi dengan OPD lain, agar penghapusan aset dapat segera dilakukan. Sehingga perbaikan empat ruang kelas itu tidak berlarut-larut.

"Ini kan kondisi mendesak, harusnya penghapusan aset dapat berjalan beriringan dengan revitalisasi," ujar Zenal Abidin.

Sementara itu, Kepala SDN Polisi I Bogor, Tati Sukmawati menuturkan, akibat ambruknya atap empat ruang kelas itu, berdampak terhadap 12 rombongan belajar (rombel) yang diisi oleh 850 murid.

"Ada 12 rombel, jadi kami buat enam rombel pagi, enam rombel siang," kata dia.

Selain itu, sambung Tati, pihaknya membuat tiga shift kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dimulai dari pukul 07:00-09:00 WIB, 09:00-12:00 WIB, dan 12:00-14:00 WIB.

"Untuk kelas empat dan lima. Jadi ada penyesuaian jam KBM, kelas 6 hanya belajar tiga jam, sementara yang lain hanya belajar dua jam," ucap dia.

Kendati demikian, dilanjutkan Tati, sekolah tetap memastikan hal pendidikan terhadap siswa terpenuhi dengan cara memberikan tugas setiap harinya, dan orangtua murid harus memberikan laporan terkait tugas anak.

"Hak siswa tetap kami penuhi, tetapi kami ingin bangunan ini segera diperbaiki," harap dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X