METROPOLITAN.ID - Dua warga Desa Neglasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor terkena DBD dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Untuk memutus penyebaran wabah DBD, Pemerintah Desa Neglasari bersama warga menggelar fogging di wilayah dua RW.
Sekretaris Desa Neglasari, Kosasih Irvan mengaku tujuan fogging bukan untuk mematikan nyamuk penyebab DBD Aedes Aegypti aja tapi yang penting menjaga lingkungan sekitar.
Contohnya, rajin membersihkan saluran irgasi atau saluran agar tidak ada jentik nyamuk .
"Ada dua warga yang kena DBD di RT 05/05, Desa Neglasari. Satu orang sudah sembuh dan satu lagi masih menjalani perawat di rumah sakit Medika," ujar pria yang biasa disapa Ketum.
Ketum menambah pihaknya sudah melaporkan akan adanya warga yang terkena DBD ke pihak kecamatan, termasuk puskesmas.
Baca Juga: Rudy Susmanto Minta Pemkab Bogor Lebih Serius Menangani Perbaikan Jalan Rusak
Tidak hanya mengelar fogging di wilayah yang kena DBD, akan tetapi masyarakat juga dihimbau untuk berperan aktif lagi untuk mengelar kerja bakti di lingkungan.
Pihak Desa sudah membuat surat edaran ke RT/RW dilingkungan agar setiap minggunya menggelar kerja bakti.
"Jika lingkungan bersih dipastikan tidak ada warga yang kena DBD. Kita berharap Tidak ada lagi yang kena DBD, terlebih wilayah Neglasari bukan wilayah endemik," ungkapnya.
Baca Juga: Truk Mogok Melintang di Tengah Jalan, Arus Lalulintas di Jalan Kedung Halang Bogor Sempat Macet
Menanggapi hal ini, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Agus Fauzi mengungkapkan kewaspadaan DBD di Kabupaten Bogor memang harus ditingkatkan.
Sebab, kasus DBD mengalami peningkatan mulai akhir 2023. Terutama Desember 2023 sebanyak 278 kasus.