METROPOLITAN.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menggelar pelatihan penjamah makanan untuk meningkatkan standar kualitas hygiene sanitasi keamanan pangan di restoran, rumah makan, dan jasa boga di wilayah Kota Bogor.
Adapun, pelatihan yang diikuti pelaku usaha di Kota Bogor ini berlangsung selama dua hari di Pasaban Ageng, Gedung B Lantai 2, Kantor Dinas Kesehatan Kota Bogor baru-baru ini.
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, pelatihan hygiene sanitasi pangan bagi pemilik, penanggung jawab dan penjamah makanan dengan peserta yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai restoran, jasa boga dan pelaku UMKM di Kota Bogor.
"Pelatihan ini bertujuan agar semua penjamah makanan mematuhi dan memahami tentang pengelolaan makanan yang higienis, sehat dan aman. Baik personal higiene dan sanitasi lingkungan di tempat kerja yang difokuskan pada aspek penting dalam pengelolaan dan penyajian makanan," kata Sri Nowo Retno.
Menurut dia, pelatihan ini mencakup berbagai topik yang penting dalam penanganan dan penyajian makanan, antara lain peletakan tata letak dapur, memastikan dapur diatur dengan cara yang meminimalkan risiko kontaminasi dan keselamatan kerja.
Selain itu, teknik pencucian peralatan makan dan metode pencucian alat makan, dan alat dapur yang efektif untuk mencegah penyebaran bakteri.
Lebih lanjut, Sri Nowo Retno menambahkan materi terkait Pembuangan Limbah dan Sampah serta Sistem pembuangan limbah yang terolah dengan baik berikut penanganan sampah yang tepat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
"Pelatihan penjamah makanan ini juga membahas Higienis Personal diantaranya Praktek kebersihan bagi penjamah dan pengelola makanan," ungkap dia.
Menurut Retno, higienis sanitasi makanan dan minuman pun menjadi penting. Di mana, proses pengolahan makanan memastikan kebersihan dan keamanan pangan tersebut.
"Termasuk macam-macam bakteri, bagaimana edukasi tentang jenis-jenis bakteri yang dapat mengkontaminasi makanan," beber dia.
Kepala Dinkes Kota Bogor ini juga memberikan pemahaman tentang penyakit dari sayuran.
"Informasi mengenai penyakit yang dapat timbul dari sayuran yang tidak diolah dengan benar, hingga membahas kualitas air, yakni pentingnya penggunaan air yang bersih dalam proses pengolahan makanan," ungkap Sri Nowo Retno.
Dirinya berharap dengan adanya pelatihan ini, dapat diaplikasikan pengetahuan yang telah didapat disaat pelatihan sehingga ditempat kerja dapat diterapkan dalam operasional harian mereka sehingga mencapai kualitas makanan yang sehat, higienis dan aman bagi masyarakat Kota Bogor.
"Pelatihan ini merupakan langkah proaktif Dinas Kesehatan Kota Bogor dalam memastikan kualitas makanan ditempat wisata yang ada dikota Bogor," ujar Sri Nowo Retno.