Kemudian, dilanjutkan Kasat Reskrim, pesta miras tersebut berlangsung hingga keesokan harinya. Di mana, sekelompok pria tersebut diketahui bekerja di salah satu workshop pembuatan meubel diwilayah Gunung Sindur.
Tidak lama setelahnya, dituturkan dia, pelaku bergerak dari lokasi hendak membasuh wajah.
“Lalu pada Senin, 17 Juni 2024 sekira jam 01:00 WIB pelaku masuk ke kamar, beberapa menit kemudian pelaku keluar kamar dan langsung mencuci muka di keran samping kamar mandi,” ucap AKP Teguh Kumara.
“Pada saat pelaku sedang mencuci muka ada Zaki (korban MD) dibelakang pelaku mengatakan ‘kalo mau muntah, muntahin aja’,” lanjut dia.
Akibat merasa sakit hati dengan ucapan Zaki, kemudian AN bergegas ke dapur dan mengambil satu buah pisau.
“Tiba-tiba pelaku mengambil pisau di dapur dan langsung menusukkan pisau tersebut kepada Zaki, lalu Zaki melarikan diri ke arah ruang TV dan bertemu dengan Ulul, Edom dan Keweh,” ungkap dia.
“Ulul (LB) itu pengen menolong Zaki tapi malah di tusuk juga sama pelaku, dan karna para korban ketakutan kemudian mereka lari ke arah keluar gudang dan pelaku juga masih tetap mengejar,” lanjut Kasat Reskrim.
Aksi kejar-kejaran tidak berhenti disitu, tidak lama setelahnya datanglah Riyono yang juga hendak menolong Zaki namun pelaku juga kembali menusuk Riyono hingga (luka berat).
“Riyono mau nolong Zaki tapi ditusuk juga oleh pelaku dari arah belakang, lalu korban langsung lari dan bersembunyi di gudang finishing," kata AKP Teguh Kumara.
"Selanjutnya pelaku berjalan ke arah pintu keluar kemudian berpapasan dengan korban lainnya bernama Budi (MD) pelaku juga menusuknya dan mengejarnya ke arah gudang,” lanjut dia.
Akibat kejadian tersebut dua orang dinyatakan meninggal dunia sementara dua lainnya mengalami luka berat.
AKP Teguh Kumara menambahkan, bahwa hingga saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut. (Devina Maranti)