METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota atau disingkat Pemkot Bogor secara resmi menggelar program pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga yang sedang berulang tahun pada Senin, 10 Februari 2025 hari ini.
Adapun, pembukaan program milik pemerintah pusat ini secara perdana dibuka di Puskesmas Bogor Selatan.
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan bahwa program ini sudah tersedia pada 25 Puskemas yang berada di wilayah kota Bogor.
"Untuk pemeriksaan sasarannya itu dari bayi baru lahir dan lansia per kelompok umur," kata Sri Nowo Retno.
Menurut Kepala Dinkes, bahwa terdapat petunjuk teknis terhadap kelompok umur yang mendapatkan pemeriksaan gratis.
"Mulai dari bayi 2 hari sampai 2 tahun, pemeriksaan balita sampai umur 6 tahun, dan usia sekolah nanti akan dilaksanakan pada saat penjaringan sekolah di awal tahun ajaran usia 7-17 tahun," ungkapnya.
Dilanjutkan dia, bagi warga yang berusia 18 tahun keatas, dirinya mengaku sudah menyiapkan pemeriksaan yang cukup lengkap mulai dari pemeriksaan fisik, Lab, EKG, Ifates, kanker serviks, payudara, usus, paru, jadi terintegrasi dan komprehensif.
"Termasuk juga pemeriksaan indra, gigi, mata, telinga, kesehatan jiwa juga jadi cukup lengkap pemeriksaannya," ucap Sri Nowo Retno.
Adapun, Kepala Dinkes menjelaskan bagi warga yang ingin mendaftarkan diri mengikuti program ini bisa mendaftar melalui aplikasi sehat mobil atau melalui chatbot Kemenkes.
"Atau aplikasi ASIK bisa didaftarkan oleh petugas bagi warga yang tidak memiliki handphone atau mungkin tidak ada identitas seperti bayi baru lahir bisa kita daftarkan," bebernya.
Setelah itu, bagi yang telah mendaftar melalui aplikasi nanti terdaftar screening mandiri dan bisa memilih tanggal pemeriksaan serta lokasi faskes, dan rangenya di hari H ulang tahun sampai 30 hari bisa memilih
"Setelah mendaftar akan mendapatkan tiket, notifikasi dari kemenkes, kemudian nanti tinggal datang ke Faskes yang dipilih tadi," ungkapnya.
Ditambahkan dia, bahwa untuk BMHP (Bank Medis Habis Pakai) timnya menggunakan stok yang sudah tersedia di puskesmas.
"Sementara kita sudah mengajukan proposal untuk kebutuhan bmhp yang cukup banyak ke Kemenkes, namun sampai saat ini juga belum turun," ujar Sri Nowo Retno.