Senin, 22 Desember 2025

Kepala Dinas Sosial Kota Bogor Kunjungi Penutupan Pelatihan Vokasional di STIS Bogor

- Jumat, 21 Februari 2025 | 13:49 WIB
Kepala Dinas Sosial Kota Bogor Dani Rahadian mengunjungi penutupan pelatihan vokasional di STIS Bogor bagi PPKS (ist)
Kepala Dinas Sosial Kota Bogor Dani Rahadian mengunjungi penutupan pelatihan vokasional di STIS Bogor bagi PPKS (ist)

METROPOLITAN.ID - Kepala Dinas Sosial Kota Bogor meninjau penutupan pelatihan vokasional bagi (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial) (PPKS) gelombang 3 di STIS Bogor pada 20 Februari 2025.

Kepala Dinas Sosial Kota Bogor Dani Rahadian mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan penutupan vokasi dalam rangkaian penutupan acara Vokasi bagi para PPKS.

Khususnya masyarakat miskin yang telah dilatih selama 3 bulan.

Baca Juga: 5 Tahun ke Depan Kota Bogor Bersama Dedie - Jenal, Serukan Semangat Berkelanjutan

"Dari Kota Bogor ada 6 siswa yang dilatih selama 3 bulan di STIS, dan itu ada yang langsung dapet kerja ada yang belum, tapi itu bisa langsung disalurkan," kata dia, Kamis, 20 Februari 2025.

Dani mengatakan bahwa pada bulan Maret nanti rencananya pelatihan Vokasi ini akan membuka kuota murid mencapai 120 kuota.

Ia berharap Kota Bogor dapat mengirimkan lebih banyak lagi.

Baca Juga: Mengintip Persiapan Dedie A Rachim Ikuti Retret Kepala Daerah di Magelang

"Dihimbau Kota Bogor bisa mengirimkan lebih banyak lagi dan pelatihannya juga nanti 6 bulan bakal lebih lama" ungkapnya.

Menurut Dani, untuk pelatihan yang selanjutnya akan diadakan oleh STIS Bogor baru akan dimulai pada bulan Maret nanti, dengan durasi pelatihannya yang lebih lama diharapkan ketika pelepasan para murid sudah dapat langsung disalurkan kerja.

"Kenapa 6 bulan, mudah-mudahan ketika Selasai atau pelepasan itu sudah bekerja, jadi makanya 6 bulan lebih lama pelatihannya dari sebelumnya" ungkapnya.

Dani menjelaskan bahwa para murid diberikan pelatihan berupa menjahit, pengolahan logam dan lainnya agar kedepannya mereka dapat mendapatkan keterampilan hidup untuk bisa mencari pekerjaan dengan kemampuan yang mereka miliki.

"Harapannya bahwa untuk graduasi atau keluar dari kemiskinan, manusia itu harus diberi bekal bukan hanya bantuan materi yang sudah jadi, tapi diberi materi keterampilan hidup atau skill jadi dia bisa mencari kerja dengan kemampuannya itu yang diperlukan" ucap Dani.

"Kedepannya masyarakat miskin harus diberikan kemampuan untuk bisa bekerja di dunia nyata, keterampilan seperti menjahit, pengrajin, pengolah logam dan lainnya, masyarakat harus diedukasi untuk bisa bekerja" sambungnya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X