METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberikan santunan kepada korban bencana alam yang terjadi di Kota Bogor sejak periode 2024 hingga 2025.
Adapun, penyerahan santunan yang diberikan pada 16 keluarga terdampak itu berlangsung di Paseban Suradipati, Balaikota Bogor pada Selasa, 25 Maret 2025.
Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, pembagian santunan kepada korban bencana sudah menjadi tanggung jawab Pemkot Bogor. Dari 16 keluarga terdampak bencana, 6 orang meninggal dunia, 4 diantaranya korban hanyut.
"(Kebanyakan yang hanyut) usia balita dan remaja (3-15). Mitigasi bencana pencegahan kolaborasi antar wilayah harus dilakukan, jangan sampai ada anak hanyut kembali," kata Dedie A Rachim.
Wali Kota Bogor juga mengingatkan kepada orang tua yang memiliki anak usia Balita harus terus melakukan pemantaun dan pengawasan. Agar tidak terjadi lagi korban anak hanyut di Kota Bogor.
"Kalau ada anak umur 2 tahun jalan sendiri kearah sungai itu resiko besar. Harusnya ada kesadaran dari warga juga yang melihat dan pengawasan dari orang tua," ucap dia.
Adapun, pembagian santunan kepada keluarga terdampak korban bencana ini memiliki besaran yang berbeda-berbeda.
"(Korban) meninggal sebsar Rp15 juta, (korban) luka-luka Rp5 juta dan kehilangan (bagian rumah) kita beri 3 juta," ungkapnya.
Selain itu, dalam waktu satu tahun Kota Bogor selalu diterjang bencana kurang lebih 1.000 kejadian. Untuk mengantsipasi itu tentunya harus ada langkah-langkah pencegahan yang dilakukan.
"Harapan kedepan bencana yang menerpa Kota Bogor dapat kita cegah, supaya tidak lagi adanya korban. Apalagi korban jiwa," pungkasnya. (Rifal)