METROPOLITAN.ID - Ada tradisi unik menyambut Hari Raya Idulfitri di Kampung Cisalopa, Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, yang masih terjaga hingga kini.
Warga Kampung Cisalopa dari tahun ke tahun memeriahkan malam takbiran dengan adu meriam bambu atau lodong.
Jelang sore, sedikitnya ada 2.100 meriam bambu yang sudah berjejer di pinggir jalan maupun di tanah lapang yang dimainkan oleh 21 kelompok pemuda.
Meriam lodong yang terbuat dari bambu ini menggunakan bahan bakar karbit sebagai sumber ledakan.
Umumnya, meriam bambu ini memiliki ukuran sekira 150 sentimeter dan dinyalakan mengiringi gema takbir.
Tokoh Pemuda Cisalopa Chepy Supriadi mengatakan, setiap kelompok rata-rata membuat 100 buah lodong atau meriam bambu.
"Untuk bahan bakarnya satu kelompok bisa menghabiskan 200 kg karbit," ujar Chepy Supriadi, Minggu 30 Maret 2025.
Cara menyalakan meriam bambu ini juga nyaris sama dengan meriam sungguhan, yakni dengan menyulut lubang yang ada di bagian pangkal bambu dengan api.
Namun sebelum disulut api untuk memunculkan ledakan, lubang bambu terlebih dulu diberi karbit yang sudah dicampur air.
"Masing-masing kelompok saling menunjukkan kekuatan suara yang dihasilkan," sambungnya.
Meskipun suara dentuman cukup keras, ia memastikan meriam bambu ini dijamin aman.
Saat malam takbiran, tradisi menyulut meriam bambu dengan suara menggelegar ini digelar sepanjang malam hingga pagi hari, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Perang meriam bambu tersebut menjadi tradisi turun-temurun masyarakat menyambut Idulfitri.
