METROPOLITAN.ID - Ikatan Ketua Pramuwisata Bersatu (IKPB) di Puncak Bogor dan Cianjur melayangkan protes.
Mereka yang biasa menjadi driver turis Timur Tengah ini merasa terancam menjadi pengangguran lantaran dampak dari tarif murah yang merusak harga yang diberlakukan salah satunanak perusahaan PT Indogate.
Para driver Ikatan Ketua Pramuwisata Bersatu (IKPB) di Puncak Bogor dan Cianjur ini mendatangi pangkalan penampung tamu PT Indogate di Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Senin, 7 April 2025.
"Kami sangat terdampak oleh kebijakan tarif murah yang diterapkan oleh salah satu anak perusahaan PT Indogate. Akibatnya, ribuan driver IKPB di Puncak Bogor dan Cipanas terancam pengangguran," kata perwakilan pangkalan IKPB, Agus, Senin, 7 April 2025.
Menurut Agus, kebijakan tarif murah yang tidak sehat ini berdampak pada pendapatan ribuan driver di Puncak Bogor yang anjlok.
Para driver pun merasa sangat dirugikan oleh keputusan tarif murah di bawah standar lokal tersebut.
"Kami meminta agar pangkalan penampung New Guide Family (NGF), anak cabang perusahaan PT Indogate pemilik perusahaan Timur Tengah yang bergerak di bidang penyewaan kantor virtual, segera dibubarkan," ungkapnya.
Menurut Agus, ribuan driver IKPB merasa sangat dirugikan dengan adanya mitra anak cabang PT Indogate di Puncak Bogor yang menurunkan tarif di bawah harga yang sudah disepakati sebelumnya.
Namun perjanjian tersebut justru diingkari pihak perusahaan yang tak sesuai dengan hasil Mediasi yang pernah dilakukan.
"Dalam mediasi sebelumnya, telah ada kesepakatan mengenai tarif antara pihak IKPB dan PT Indogate. Namun perjanjian tarif tersebut ingkar dan justru disebarluaskan melalui media sosial," jelasnya.
Ketua komunitas Warung Kaleng Rencar (Warkal), Sado juga tak memungkiri adanya banyak keluhan dari anggotanya terkait adanya tarif murah oleh salah satu PT travel Timur Tengah itu.
"Sudah dua tahun ribuan anggota driver timur tengah di puncak ini berdampak hingga 85 persen pendapatan anjlok tidak ada tamu akibat adanya salah satu pemilik perusahaan PT tersebut," pungkasnya.***