Minggu, 21 Desember 2025

Driver dan Guide Lokal Turis Timur Tengah di Puncak Bogor Ngotot Minta PT Indogate Ditutup

- Sabtu, 12 April 2025 | 21:24 WIB
Ratusan driver IKPB saat demo menolak keberadaan PT Indogate di Jalan Raya Puncak Bogor, belum lama ini. (Rizal )
Ratusan driver IKPB saat demo menolak keberadaan PT Indogate di Jalan Raya Puncak Bogor, belum lama ini. (Rizal )


METROPOLITAN.ID
- Penolakan terhadap tarif murah yang diterapkan PT Indogate terus mendapat penolakan dari driver dan pemandu wisata lokal di Puncak Bogor.

Musababnya, tarif murah tersebut dianggap mematikan usaha driver dan pemandu wisata yang biasa melayani wisatawan Timur Tengah tersebut.

Ketua Komunitas Warung Kaleng Rencar (Warkal), Shado, mengatakan, telah ada upaya dari pihak PT Indogate,  perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan kendaraan, untuk melakukan mediasi

"Ada perwakilan yang mengatasnamakan dari PT Indogate menghubungi salah satu pengurus Ikatan Keluarga Pramuwisata Bersatu (IKPB), ingin mengajak pertemuan mediasi pada hari Senin mendatang untuk membahas polemik ini," ujar Shado, Sabtu, 12 April 2025.

Namun, ia mengaku anggota IKPB yang berjumlah ribuan ini menolak ajakan mediasi tersebut.

Musababnya, mereka bukan pertama kali menggelar kesepakatan namun pihak perusahaan disebutnya sering kali melanggar kesepakatan yang telah dibuat.

"Pihak PT asal Timur Tengah yang berkantor pusat di Jakarta itu meminta duduk bersama untuk membahas masalah ini, tapi kami menolak. Ini bukan yang pertama kali. Pihak PT Indogate sudah beberapa kali melanggar kesepakatan yang pernah dibuat," tegasnya.

Shado menjelaskan, di wilayah Puncak Bogor, Cipanas Cianjur, hingga Bandung, terdapat sekitar 2.500 sopir lokal yang telah lama melayani tamu asal Timur Tengah dengan jumlah kendaraan mencapai sekitar 2.000 unit.

Namun sejak kehadiran PT Indogate, pendapatan mereka turun drastis hingga 80 persen.

Banyak tamu yang beralih ke perusahaan tersebut karena tarif murah yang dianggap di bawah harga normal.

Kondisi ini menyebabkan para driver dan pemandu wisata kesulitan menafkahi keluarga karena mata pencaharian sehari-hari mereka terancam.

"Permintaan kami jelas, para sopir tetap meminta kepada Gubernur maupun Bupati agar segera menutup PT Indogate, perusahaan asal Yaman yang telah merugikan sopir-sopir lokal di Jawa Barat. Kami terancam kehilangan pekerjaan," pungkasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X