Minggu, 21 Desember 2025

DPRD Kota Sukabumi Belajar BLUD ke RSUD Kota Bogor

- Rabu, 16 April 2025 | 12:52 WIB
Dirut RSUD Kota Bogor, dr Ilham Chaidir memberikan sambutan saat menerima kunjungan kerja dari DPRD Kota Sukabumi.
Dirut RSUD Kota Bogor, dr Ilham Chaidir memberikan sambutan saat menerima kunjungan kerja dari DPRD Kota Sukabumi.

METROPOLITAN.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau disingkat DPRD Kota Sukabumi melakukan kunjungan kerja ke Rumah Sakit Umum Daerah atau disingkat RSUD Kota Bogor belum lama ini.

Dalam kunjungannya, DPRD Kota Sukabumi belajar mengenai keberhasilan RSUD Kota Bogor dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta penerapan kebijakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Rombongan yang dipimpin Ketua Komisi III DPRD Kota Sukabumi, Bambang Herawanto itu disambut langsung Dirut RSUD Kota Bogor, dr. Ilham.

Dalam sesi tanya jawab, para anggota dewan mengajukan beberapa pertanyaan
kunci, termasuk mengenai penerapan BLUD di RSUD Kota Bogor. “Bagaimana penerapan BLUD di RSUD Kota Bogor?” tanya salah satu anggota dewan.

dr. Ilham menjelaskan bahwa RSUD Kota Bogor menerapkan pengelolaan keuangan BLUD penuh, sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.

Ia menekankan bahwa dalam aturan tersebut terdapat Unit Organisasi Bersifat Khusus (UOBK), di mana RSUD berfungsi sebagai organisasi yang tidak sepenuhnya profit-oriented.

Oleh karena itu, dana yang ada digunakan untuk peningkatan layanan kesehatan kepada masyarakat. Selain itu, seluruh pencatatan keuangan telah dilakukan secara digital melalui E-BLUD. Sehingga memastikan tidak adanya penyelewengan dalam proses pengelolaan keuangan di RSUD Kota Bogor.

“data keuangan yang disajikan bersifat factual dan actual,” kata Buya Ilham.

Anggota dewan pun bertanya, “Apakah RSUD masih mendapatkan bantuan dari APBD?” Menjawab pertanyaan ini, dr. Ilham menegaskan bahwa sejak 2019 hingga 2025, RSUD tidak pernah meminta atau mengambil bantuan subsidi dari APBD, kecuali untuk gaji ASN yang jumlahnya mencapai sekitar 200 pegawai.

Namun, ia berharap pemerintah daerah dapat membantu meningkatkan pelayanan kesehatan, mengingat kompleksitas tantangan yang dihadapi.

“Persoalan apa yang mendasari RSUD Kota Bogor meminta bantuan kepada pemerintah kota?” tanya anggota dewan lainnya.

dr. Ilham menjelaskan bahwa jumlah kunjungan di RSUD terus meningkat, dahulu kunjungan poliklinik hanya 800 pasien perhari. Namun kini mencapai 1300 kunjungan per hari. Sementara IGD lebih dari 200 kunjungan.

Tantangan ini, ditambah dengan subsidi yang harus diberikan untuk pasien kanker dan jantung sebesar Rp.800 juta, membebani keuangan RSUD.

Dalam mengantisipasi masalah mutu layanan, dr. Ilham juga menyoroti pentingnya menjaga standar medis. Ia mengingatkan tentang kasus di Medan. Dimana anastesi dalam tindakan operasi menggunakan obat bius tidak sesuai standar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X