Minggu, 21 Desember 2025

Cerita Pengusaha Hotel di Kota Bogor Terpuruk Imbas Efisiensi Anggaran: Okupansi Merosot 50 Persen, Terpaksa PKH Sebagian Karyawan

- Minggu, 27 April 2025 | 14:14 WIB
Tampak depan Swiss-Belhotel Bogor. Salah satu hotel di Kota Bogor yang terpuruk imbas efisiensi anggaran dari pemerintah.
Tampak depan Swiss-Belhotel Bogor. Salah satu hotel di Kota Bogor yang terpuruk imbas efisiensi anggaran dari pemerintah.

METROPOLITAN.ID - Dunia usaha perhotelan di Kota Bogor saat ini sedang mengalami penurunan okupansi imbas kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah. Salah satunya seperti yang dirasakan Swiss-Belhotel Bogor yang berlokasi di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

General Manager Swiss-Belhotel Bogor, Andri Kurniawan mengatakan, dunia perhotelan sudah mengalami beberapa masa sulit, salah satunya pada saat Covid-19 masuk ke Indonesia pada tahun 2020-2021.

Masuknya virus Covid-19 itu merupakan pukulan keras bagi pengusaha hotel di Kota Bogor. Bahkan, beberapa hotel sempat berhenti beropasi atau tutup.

Setelah mengalami masa sulit Covid-19, kondisi dunia perhotelan kembali membaik pada tahun 2023 lalu.

"Namun 2024 sudah mulai sedikit mengalami penurunan, karena mulai memasuki tahun politik. Februari (2024) penurunan luar biasa, kita berpikir cuman satu bulan. Ternyata sepanjang tahun 2024," kata Andri Kurniawan.

Tidak hanya itu, ia mengungkapkan, penurunan okupansi pada tahun 2024 bukan dikarenakan tahun politik saja, melainkan pembangunan Ibu Kota Nusanta (IKN) juga memberikan pengaruh.

"Anggaran pemerintah lari ke Pemilu plus pada saat itu mencanangkan pembangunan IKN dipercepat. Jadi dana dialihkan ke IKN tadi. Kenapa hubungannya kebijakan pemerintah, karena Bogor ini terkenal dengan kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) dari pemerintah," jelasnya.

Menurut dia, pada akhir tahun 2024 Menteri Keuangan sudah mengeluarkan surat soal efisiensi anggaran. Surat tersebut kemudian diperkuat oleh kebijakan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 pada bulan Januari lalu.

"(Okupansi) Januari masih oke, hantaman terasa dibulan Februari-Maret. Itu kita benar-benar, okupansi kita yang biasanya hari diatas 80 persen, itu dibulan Februari 60 persen. Maret di 41 persen, itu mulai drop," ungkapnya.

"Okupansi 2024 di Januari 70 persen. 2025 nya Januari 70 persen, masih belum terganggu. Kemudian Februari cuman 60 persen, Maret 41 Persen. Revenue turun 51,6 persen, setengahnya kita turun," sambungnya.

Menurut dia, sebelum ada kebijakan efisiensi anggaran pengunjung yang mengisi kamar perbulannya mencapai 80 persen dari 150 kamar yang ada di Swiss-Bellhotel Bogor.

"Hari-harinya (sebelum efisiensi anggaran), biasanya full kalau ngga diatas 100 kamar. Begitu bulan Maret (2025) 20 kamar udah bagus. Satu hari cuman 8 kamar yang terisi, karena drop banget," ujarnya.

Andri menuturkan, penurunan pengisian kamar ini terjadi karena tidak adanya kegiatan lembaga pemerintah. Mengingat, Swiss-Belhotel Bogor sendiri bergantung pada aktivitas tersebut.

"MICE goverment yang mengisi hotel ini hampir 60-70 persen. Begitu govermen tidak melakukan kegiatan ya kosong. Paling Sabtu-Minggu diisi oleh keluarga, mereka paling cuman kamar sama breakfest aja, gaada bunketnya, coffee break, makan siang makan malam, kalaupun ada sedikit," ungkapnya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X