Minggu, 21 Desember 2025

Cerita Pengusaha Hotel di Kota Bogor Terpuruk Imbas Efisiensi Anggaran: Okupansi Merosot 50 Persen, Terpaksa PKH Sebagian Karyawan

- Minggu, 27 April 2025 | 14:14 WIB
Tampak depan Swiss-Belhotel Bogor. Salah satu hotel di Kota Bogor yang terpuruk imbas efisiensi anggaran dari pemerintah.
Tampak depan Swiss-Belhotel Bogor. Salah satu hotel di Kota Bogor yang terpuruk imbas efisiensi anggaran dari pemerintah.

Tidak hanya itu, pada momen Libur Lebaran tahun 2025 Swiss-Belhotel Bogormengalami peningkatan okupansi. Tapi, peningkatannya itu hanya terjadi satu hari.

"Momen lebaran di April, kalau Maret itu angka bagus cuman di tanggal 31 Maret 2025," ucapnya.

Selain itu, dengan adanya efisiensi anggaran ini, Swiss-Bellhotel Bogor terpaksa harus mengurangi waktu bekerja para karyawannya.

"Kita daily warter yang biasanya bekerja dalam satu bulan 20 hari, itu hanya 10 hari bahkan kurang. Karyawan kontrak, itu bekerjanya biasa sebulan 25 hari, sekarang cuman 20 hari. 5 harinya dirumahkan tanpa dibayar," jelas dia.

"Total karyawan 50 yang kontrak, daily warter 50 juga. Daily warter saya tetep ingin mereka kerja, walaupun cuman 10 hari. Kalau dihitung pendapatan mereka 10 hari dalam sebulan Rp1,5 juta," tambahnya.

Dari jumlah tersebut, Andri menjelaskan, ada beberapa karyawan Swiss-Bellhotel Bogor yang tidak diperpanjang kontrak alias PHK.

"6 (tidak perpanjang kontrak) itu masuk ke yang karyawan kontrak. Jadi karyawan kontrak jadi 54," sebutnya

Menurut dia, dampak dari efisiensi angaran ini tidak hanya terjadi pada karyawannya saja melainkan supplier dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga terkena imbasnya.

"Selain hanya dampak dihotel kita, hotel itu pasti punya supplier daging, sayur, minuman lain lain. Mereka mau dapet order dari siapa kalau kita dari hotel ga order. Sayur misalnya beli 1kg, sekarang setengah kilo. Mereka menurun juga pendapatannya," ujarnya.

Dengan demikian, selaku General Manager Swiss-Belhotel Bogor ia meminta kepada pemerintah untuk melakukan pengkajian ulang soal kebijakan efisiensi anggaran tersebut.

"Kebijakan efisiendi direview ulang lah. Betul dunia saat ini sedang melakukan efisiensi betul, tapi efisiensi itu jangan buta, artinya tanpa melihat bagian mana yang dipotong. Karena dampaknya multiplayer," ungkapnya.

"Kita tidak punya harapan apa-apa. Belas kasihan dari pemeintah dan juga perhatian. Karyawan kita yang harus tidak diperpanjang kontraknya, hanya bekerja 10 hari dalam satu bulan," pungkasnya. (Rifal)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X