METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana bakal membongkar Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Paledang pada tahun ini.
Adapun, pembongkaran JPO Paledang sendiri dilakukan menyusul Pemkot Bogor bakal merubah konsep penyebrangan orang di Jalan Kapten Muslihat yang sebelumnya menggunakan JPO menjadi Pelican Crossing.
Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim membenarkan rencana pembongkaran JPO Paledang, yang berada di sekitar Lapas Paledang pada tahun ini.
"Kita berencana, karena JPO yang ada di depan Lapas Paledang itu sudah kurang layak," kata Dedie A Rachim, Kamis, 19 Juni 2025.
"Kita sedang mengusulkan penghapusan, jadi seperti kota-kota besar di dunia yang tidak lagi pakai JPO. Rata-rata mereka pakai pelican crossing," sambungnya.
Digantinya konsep JPO menjadi pelican crossing, diakui Dedie Rachim, bahwa pihaknya ingin membiasakan masyarakat Kota Bogor untuk menghormati pejalan kaki yang hendak ingin menyebrang.
"Jalan itu kan harus difungsikan bersama-sama, baik yang kendaraan roda 2, roda 4, kendaraan umum, pejalan kaki itu sama haknya. Nah pejalan kaki, tentu harus kita hargai, kita hormati," ucap dia.
Adapun, nantinya konsep dari pelican crossing ini akan seperti yang ada di Jalan Jendral Sudirman dan Jalan MH Tamrin, Jakarta.
"Sudah tidak ada lagi orang naik-naik ke atas. Jadi kota-kota modern seperti itu," tandas Dedie Rachim.
Sebelumnya, kondisi Jembatan Penyebrangan Orang atau disingkat JPO Paledang yang berlokasi di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor kondisinya memprihatinkan alias tak terawat.
Pantauan Metropolitan.id di dilokasi pada Rabu 23 April 2025, JPO Paledang ini dalam kondisi atap yang bolong, tiang ditempelkan stiker serta banyak coretan hingga membuat kumuh.
Salah satu warga, Uti (30) mengeluhkan dengan kondisi JPO Paledang yang digunakan oleh warga untuk menyebrangi Jalan Kapten Muslihat ke Stasiun Bogor atau sebaliknya.
Tidak hanya itu, kondisi yang memprihatinkan ini ditakutkan atap JPO lepas dan jatuh menimpa pengendara ataupun masyarakat yang sedang berjalan kaki.
"Kalau hujan juga itu bolong-bolongkan parah atapnya, keguyur kalo lagi jalan juga. Kalau panas juga kepanasan," kata Uti.
