Sebelumnya diberitakan, sejumlah mahasiswa dar warga melakukan long march sejauh 27 kilometer dari Tugu Perjuangan Rumpin menuju Kantor Bupati Bogor di Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis, 19 Juni 2025.
Massa aksi tiba di gerbang komplek perkantor Pemerintah Kabupaten Bogor sekira pukul 18.30 WIB.
Mereka langsung menyalakan lilin dan menggelar spanduk bernada protes meminta pemerintah merealisasikan jalan tambang dan menegakan jam operasional tambang.
Aksi unjuk rasa ini juga digelar sebagai aksi solidaritas lantaran beberapa hari lalu tiga pelajar asal Rumpin tewas akibat kecelakaan di jalur Rumpin.
Massa aksi yang berpakaian serba hitam mulai berjalan sejak pukul 10.30 WIB dari Tugu Perjuangan Rumpin menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 27 kilometer.
Salah satu orator aksi menyatakan bahwa aksi jalan kaki ini bukan sekadar simbolik, melainkan bentuk perjuangan atas hak-hak masyarakat yang tinggal di jalur truk tambang, khususnya di wilayah Parungpanjang, Rumpin, Gunungsindur dan sekitarnya.
"Hari ini kami jalan kaki bukan sekadar berjalan. Ini tentang hak-hak kami yang dilanggar, hak yang tidak pernah didukung oleh negara," teriak sang orator dalam orasinya.
Ia juga menyoroti minimnya implementasi Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 56 Tahun 2023 tentang jam operasional truk tambang yang dinilai tak memiliki kejelasan maupun dampak nyata.
"Masalah dari tahun ke tahun tak kunjung selesai. Hampir tiap bulan ada korban jiwa. Terakhir, tiga nyawa melayang di Rumpin, lalu, untuk apa Perbup itu dibuat jika tak punya fungsi nyata?" tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, massa aksi masih bertahan di depan gerbang Kantor Pemerintahan Kabupaten Bogor. (Riza)***