METROPOLITAN.ID - DPRD Kabupaten Bogor mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor lebih agresif dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah atau PAD.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara mengatakan, target peningkatan PAD sebesar 10 hingga 20 persen setiap tahun merupakan hal yang realistis, asalkan didukung dengan strategi yang tepat.
Menurutnya, Kabupaten Bogor punya potensi besar. Sektor properti, industri, pariwisata, dan pertanian semuanya dioptimalkan untuk mendorong PAD Kabupaten Bogor.
"Kalau digarap serius, kenaikan 10 sampai 20 persen (PAD) tiap tahun itu sangat mungkin tercapai," kata Sastra Winara, Kamis, 3 Juli 2025.
Sastra Winara menekankan pentingnya perhatian khusus pada wilayah yang sedang berkembang, seperti Bogor Barat.
Kawasan ini dianggapnya memiliki daya tarik tinggi untuk investasi dan pembangunan ekonomi baru.
"Kecamatan seperti Tenjo dan Parungpanjang kini makin strategis. Ada potensi luar biasa di sana untuk pengembangan kawasan industri dan perumahan. Jika digarap serius, bisa jadi mesin penggerak pendapatan daerah Kabupaten Bogor," ungkapnya.
Sastra Winara menegaskan, peningkatan PAD tak cukup hanya mengandalkan potensi wilayah.
Pemkab Bogor perlu menerapkan strategi aktif, seperti jemput bola, investasi, perbaikan sistem perizinan, digitalisasi layanan publik, pemberian insentif investasi yang tepat sasaran.
Sebagai unsur legislatif, DPRD Kabupaten Bogor berkomitmen mendorong Pemkab dalam menciptakan iklim investasi yang sehat dan progresif.
Sastra Winara menyatakan pihaknya siap melakukan evaluasi perda yang menghambat investasi serta mengawal anggaran pembangunan berbasis potensi lokal.
"DPRD tidak hanya memberi masukan, kami juga mengawasi pelaksanaan anggaran dan regulasi. Kami siap bentuk Pansus kalau perlu, demi mengoptimalkan potensi PAD ini," tegas Sastra Winara.
"Pemerintah daerah tidak boleh hanya menunggu. Harus aktif menjalin komunikasi dengan investor, menyederhanakan regulasi, dan menjamin kepastian hukum," jelasnya.
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bogor sangat krusial untuk memperkuat pembangunan infrastruktur, pendidikan, layanan kesehatan, hingga program sosial yang merata di 40 kecamatan.
"Kalau PAD kita kuat, kita tidak terlalu tergantung pada bantuan pusat atau provinsi. Kita bisa bergerak lebih cepat dan tepat dalam melayani masyarakat," sambungnya.