Minggu, 21 Desember 2025

Mensos Buka MPLS Sekolah Rakyat di Bogor, 63 Sekolah di Indonesia Resmi Beroperasi

- Senin, 14 Juli 2025 | 13:25 WIB
Peluncuran dan pembukaan MPLS Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Inten Soewono, Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin, 14 Juli 2025. (Arifin - Metropolitan)
Peluncuran dan pembukaan MPLS Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Inten Soewono, Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin, 14 Juli 2025. (Arifin - Metropolitan)


METROPOLITAN.ID
- Menteri Sosial atau Mensos Saifullah Yusuf bersama sejumlah menteri lainnya membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat tahun ajaran 2025/2026 di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin, 14 Juli 2025.

Pembukaan MPLS ini juga menandai mulai beroperasinya 63 Sekolah Rakyat di Indonesia secara serentak.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, program Sekolah Rakyat merupakan strategi besar Presiden Prabowo Subianto dalam memutus rantai kemiskinan antargenerasi di Indonesia.

"Ini adalah gagasan langsung dari Presiden Prabowo dan diumumkan oleh Pak Muhaimin Iskandar setelah rapat terbatas yang dipimpin Presiden," kata Saifullah Yusuf, Senin, 14 Juli 2025.

Menurutnya, Sekolah Rakyat bukan sekadar penyediaan akses pendidikan, tetapi juga pendekatan holistik untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Program ini tidak menggunakan seleksi akademik, melainkan berbasis pada data sosial ekonomi dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional serta hasil verifikasi lapangan.

Sekolah Rakyat menganut tiga pilar utama. Pertama, memuliakan rakyat kecil, menjangkau anak-anak yang putus sekolah atau berpotensi tidak bersekolah.

Kedua, menjangkau mereka yang tak terjangkau, hadir untuk lapisan masyarakat paling bawah yang selama ini terabaikan dalam pembangunan.

Ketiga, memungkinkan yang tak mungkin – membangkitkan harapan dan membuka peluang baru untuk masa depan mereka.

Saifullah Yusuf menjelaskan, setiap siswa Sekolah Rakyat akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan menyeluruh secara gratis, talent mapping berbasis AI dan DNA untuk memetakan potensi, pembelajaran berbasis Learning Management System (LMS) lengkap dengan laptop dan papan tulis digital.

Tak hanya itu, disediakan juga asrama yang layak dan nyaman, makan 3 kali dan snack 2 kali sehari dengan standar gizi nasional, hingga seragam lengkap (8 set), termasuk jas almamater, seragam harian, batik, pramuka, olahraga, dan piyama.

Para guru dan tenaga pendidikan sekolah rakyat juga dibekali pelatihan manajemen sekolah digital dan modul ajar yang didonasikan oleh pihak swasta.

"Sekolah Rakyat mendorong kecerdasan kolektif, bukan individualisme sempit, Sekolah rakyat mengedepankan kesetaraan bukan kesenjangan sosial, Sekolah rakyat menumbuhkan solidaritas bukan kompetisi," terangnya.

Pada tahap awal, terdapat 63 titik operasional Sekolah Rakyat dengan 256 rombongan belajar (rombel) dan terdapat 6.130 siswa dari jenjang SD hingga SMA.

Untuk sisanya, 37 titik operasional dengan 3.625 siswa ditargetkan beroperasi pada akhir Juli 2025.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X