METROPOLITAN.ID - BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat memprakirakan bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten Bogor telah memasuki musim kemarau sejak akhir Juni 2025.
Durasi kemarau di Kabupaten Bogor ini diperkirakan akan berlangsung hingga September 2025.
Forecaster on Duty Stasiun Klimatologi Jabar, Leni Jantika Haswan menjelaskan, berdasarkan pembaruan analisis hingga dasarian II Juli, sebagian besar wilayah Bogor menunjukkan penurunan curah hujan secara signifikan, dengan akumulasi kurang dari 50 mm per dasarian.
Kondisi tersebut menjadi indikasi awal kuat berlangsungnya musim kemarau.
"Kalau dari prediksi di awal Juni, tapi untuk perkembangan setelah di analisis di dasarian II, bulan Juli baru mulai berkurang curah hujannya," ujar Leni, Jumat, 1 Agustus 2025.
Meski demikian, secara klimatologis wilayah Kabupaten Bogor tergolong dalam tipe satu musim, yang berarti tetap memiliki potensi hujan meski berada di periode kemarau.
Hujan yang turun biasanya bersifat tidak merata, terjadi secara mendadak pada sore atau malam hari, dan berdurasi singkat.
"Jumlah hari hujan memang cenderung lebih sedikit dibandingkan musim hujan, namun hujan masih bisa terjadi. Umumnya, cuaca pada pagi hingga siang hari cerah hingga berawan dengan suhu udara cukup panas. Awan-awan hujan mulai tumbuh pada sore hingga menjelang malam hari dan hujan yang turun biasanya bersifat sporadis (mendadak), berdurasi singkat, dan tidak merata," ungkapnya.
Dengan kondisi cuaca yang cenderung lebih kering dan panas di siang hari, ia mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Bogor untuk memperhatikan aktivitasnya selama cuaca kemarau ini berlangsung.
"Mengurangi aktivitas luar ruangan pada siang hari, menggunakan pelindung dari sinar matahari, mencukupi kebutuhan cairan tubuh agar terhindar dari dehidrasi," jelasnya.
Selain itu, Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi sewaktu-waktu. (Riza)***