METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan atau DPKPP tengah merancang revitalisasi kawasan Flyover Cileungsi.
Rencana pembangunan ini ditargetkan akan mulai direalisasikan pada tahun 2026, dengan berbagai fasilitas publik yang disiapkan untuk mengubah wajah kawasan yang selama ini dikenal kumuh.
Plt Kepala DPKPP Kabupaten Bogor Eko Mujiarto menjelaskan, pihaknya saat ini tengah berupaya mencari dukungan pembiayaan dari berbagai sumber, termasuk melalui program tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR.
"Kita sedang berupaya untuk mencari anggaran melalui CSR dari berbagai pihak. Walaupun sampai saat ini masih berupaya, tapi kalau misalnya nanti CSR tidak ada, kemungkinan besar kita anggarkan di tahun 2026," ujar Eko Mujiarto, Jumat, 1 Agustus 2025.
Adapun fasilitas yang akan dibangun meliputi empat titik taman di sekitar kolong Flyover Cileungsi, serta ornamen atau tugu sebagai titik estetika di tengah kawasan.
"Yang akan dibangun pertama taman, ada empat titik taman. Kemudian juga ada ornamen atau tugu di tengah-tengah taman. Selain itu, area bawah jembatannya sendiri agar bisa hidup tetapi tidak disalahgunakan untuk kegiatan-kegiatan yang negatif," ungkapnya.
Kawasan kolong Flyover Cileungsi juga akan diarahkan menjadi ruang publik edukatif yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk berbagai aktivitas positif.
Terkait desain ornamen atau tugu, Eko Mujiarto mengaku belum ada keputusan final karena akan disesuaikan dengan karakter wilayah Cileungsi.
"Untuk saat ini masih belum, karena kita dinamis. Sehingga nanti kita menyesuaikan dengan kondisi di wilayah masing-masing, sampai saat ini masih belum tau Tugu apa yang akan dibangun disana," terang Eko Mujiarto.
Pembangunan ini tidak hanya akan menata ruang fisik, tetapi juga menargetkan perbaikan tata kelola kawasan.
Saat ini, kolong Flyover Cileungsi dinilai sangat kumuh dengan banyak coretan dinding, sampah menumpuk, hingga aktivitas liar.
"Sekarang ini kan sangat kumuh, coret-coret di mana-mana, kolong jembatan juga banyak aktivitas yang kurang baik. Ini ke depan, pembuangan sampah jangan sampai ada di tempat itu," tegasnya.
Penertiban juga akan menyasar para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kerap berjualan di badan jalan.
Sebagai tahap awal, pihaknya tengah melakukan pengecatan ulang untuk menghilangkan coretan di dinding dan menata PKL.
Selain itu, pihaknya akan akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk mengembalikan fungsi selokan yang selama ini tertutup cor beton untuk menghindari banjir.
"Kita kembalikan lagi sehingga fungsinya tidak menimbulkan banjir, airnya lancar. Selain itu juga selokan ini adalah salah satu pemisah antara antara tanah milik masyarakat dengan tanah milik jalan," pungkas Eko Mujiarto. (Riza)***