Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asperbang), Hanafi didampingi Plt. Kasatpol PP Rahmat Hidayat dan Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya Jenal Abidin mengatakan bahwa penertiban PKL ini bagian dari rencana awal dalam penataan kawasan Pasar Bogor dan Plaza Bogor.
Hanafi menyebut, pemerintah kota sudah menyiapkan tempat relokasi bagi pedagang yakni di Pasar Jambu Dua dan Pasar Gembrong Sukasari.
"Kita sudah siapkan Pasar Jambu Dua dan Pasar Gembrong Sukasari, apalagi pedagang basah bisa di Pasar Jambu Dua," paparnya.
"Namun ternyata dilapangan, tidak sesuai kondisi. Kita persuasif, tidak mau melakukan (penertiban) dengan cara frontal dan sebagainya," sambungnya.
Hanafi mengaku bahwa pihaknya akan mengajak mereka (pedagang) untuk bersama-sama satu persepsi bahwa ini perlu proses, dan setiap aspirasi pedagang akan ditampung serta diskusikan kembali.
Disinggung sudah berapa kali disosialisasikan ke pedagang terkait rencana pemerintah kota, namun fakta dilapangan berbeda, Hanafi menjelaskan bahwa hal itu sudah menjadi kultur disetiap daerah lainnya, tidak hanya di Kota Bogor.
"Itu kultur, dimana-mana. Jangan hanya di Bogor. Yang namanya kita penataan yang efeknya akan penertiban, sudah pasti akan ada gejolaknya, dari dulu sampai sekarang. Artinya, sudah hal biasa ada perlawanan dan sebagainya. Tetapi kita tidak akan sampai disini, kita tetap mengajak mereka untuk sama-sama satu persepsi. Itu saja," tegasnya.
Melihat kondisi dilapangan ada perlawanan pedagang, Hanafi menambahkan bahwa tidak mungkin pihaknya melakukan tindakan yang kurang baik untuk mencapai tujuan.
"Yang jelas nanti kita akan bicarakan dan evaluasi. Soal pedagang ingin bertahan sampai lebaran, itu kan keinginan mereka. Kita punya rencana, ada tahapan-tahapan yang harus kita lakukan," katanya.
"Jadi tidak berhenti malam ini saja, kita bicara empat hari ke depan karena kita punya rencana baik," tutupnya. (Cr2)
