Minggu, 21 Desember 2025

Dari Petani ke Parlemen, Ini Perjalanan Karier Zenal Abidin Tiga Periode jadi Wakil Rakyat di Kota Bogor

- Rabu, 29 Oktober 2025 | 10:11 WIB
Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin.  (Taufik Metropolitan)
Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin. (Taufik Metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Tak pernah terlintas dalam benak Zenal Abidin bahwa dirinya akan menjadi politisi. Lelaki asli kelahiran Bogor ini awalnya justru bercita-cita menjadi seorang birokrat (camat), sesuai harapan orang tuanya.

Namun takdir menapaki jalan lain, jalur politik yang kini ia tekuni selama tiga periode sebagai wakil rakyat di Kota Bogor.

Langkah Zenal Abidin di dunia politik bermula dari sebuah ketertarikan sederhana dari sebuah buku besutan Prabowo Subianto. Suatu ketika ia membaca buku berisi visi-misi Partai Gerindra yang berbicara tentang pemberdayaan di sektor pertanian. Sebagai anak petani asli, nilai-nilai itu begitu dekat di hatinya.

"Saya tertarik setelah membaca tentang Gerindra, terutama programnya di bidang pertanian. Kebetulan keluarga saya juga petani, jadi saya merasa ada keterikatan di situ," ucap Zenal mengenang awal mula dirinya menapaki dunia politik pada tahun 2009.

Dari situlah perjalanan Zenal Abidin yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Bogor dimulai. Lewat seorang kenalan orang tuanya di Depok, ia diperkenalkan dengan jaringan Partai Gerindra dan mulai aktif sebagai kader. Ia pun mantap melangkah, meyakini bahwa perjuangan untuk masyarakat akan lebih luas jika dilakukan melalui jalur politik.

"Kalau kita ingin membantu masyarakat secara lebih luas, tidak cukup hanya secara pribadi. Lewat politik, perjuangan bisa lebih maksimal," ungkapnya.

Meski kini sudah tiga periode duduk di kursi parlemen Kota Bogor, Zenal tetap dikenal sebagai sosok yang sederhana dan dekat dengan warga. Ia lahir dan besar di Tanah Sareal, sebuah daerah yang menurutnya bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga rumah bagi perjuangannya.

Kedekatan itu ia jaga lewat silaturahmi, bahkan di luar jam kerja. Tak jarang, pesan permintaan bantuan datang lewat WhatsApp di tengah malam. Misalnya, masyarakat yang membutuhkan mobil ambulans untuk keperluan mendesak.

"Ambulans itu selalu standby untuk masyarakat. Bukan cuma untuk orang sakit, tapi bisa juga dipakai untuk keperluan lain yang dibutuhkan warga," jelasnya.

Selama 15 tahun menjadi wakil rakyat, Zenal merasakan betul suka-duka di dunia politik. Salah satu hal yang paling membahagiakannya adalah ketika aspirasi masyarakat benar-benar terwujud.

"Rasanya luar biasa ketika usulan masyarakat seperti perbaikan jalan misalnya, bisa direalisasikan. Itu kebahagiaan tersendiri buat saya," ujarnya.

Meski begitu, ia tak menampik bahwa menjadi anggota dewan bukanlah pekerjaan yang ringan. Banyak waktu tersita untuk melayani masyarakat. Namun baginya, amanah rakyat adalah prioritas.

"Keluarga tentu tetap penting, itu pokok. Tapi kalau masyarakat butuh, itu harus didahulukan, wajib karena mereka sudah memberikan kepercayaan kepada kita," tutunya.

Menariknya, perjalanan Zenal ke dunia politik sempat menuai penolakan dari orang tua. Sang ayah dan ibu lebih menginginkan ia menjadi camat atau birokrat. Namun setelah Zenal menjelaskan visi Partai Gerindra di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto yang juga fokus pada pertanian, restu pun akhirnya diberikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X