METROPOLITAN.ID - SLB Negeri Bogor adakan Program Pengimbasan Training of Trainer (TOT) Pengajar Al Quran Isyarat 2025 telah sukses diselenggarakan selama dua hari penuh di Hotel Purnama Megamendung Puncak, Kabupaten Bogor.
Kegiatan yang didukung oleh BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Republik Indonesia ini bertujuan mencetak kader pengajar yang kompeten untuk memberikan akses pendidikan Al-Qur'an kepada komunitas Tuli.
Hari Pertama diisi dengan Penguatan Dasar dan Praktik Bahasa Isyarat Acara dimulai pada Rabu 19 November 2025 pukul 09.00 WIB.
Sesi pembukaan melibatkan serangkaian kegiatan resmi, termasuk tilawah Al-Qur'an, menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta sambutan dari Kepala Sekolah, Ketua Pelaksana, dan perwakilan dari BAZNAS RI.
Inti pelatihan dimulai pada pukul 11.00 WIB dengan Pengenalan Program Pengimbasan dan Dakwah Inklusif, yang disampaikan oleh narasumber utama, Bapak Rama Syahti dari ATMI (Asosiasi Tuli Muslim Indonesia). Materi dilanjutkan dengan pembahasan Dasar-Dasar Bahasa Isyarat dalam Pengajaran Al-Qur'an.
Fokus utama Hari Pertama adalah penguasaan teknik pengajaran bagi penyandang disabilitas tuli, yaitu melalui Metode Kitabah dan Metode Tilawah.
Kegiatan hari pertama ditutup pada malam hari dengan Praktik Bahasa Isyarat Surah Pendek sebagai latihan dasar.
Pada hari kedua, Kamis 20 November 2025 difokuskan pada praktik dan strategi pengimbasan di komunitas.
Peserta langsung melaksanakan Praktik Mengajar (Micro Teaching) Al-Qur'an Isyarat. Sesi praktik ini dipandu oleh Fasilitator, yang juga memimpin sesi Evaluasi Praktik Mengajar & Umpan Balik.
Peserta juga mendapatkan materi penting mengenai Strategi Dakwah & Pengimbasan di Komunitas yang dilanjutkan dengan Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL). RTL ini penting untuk memastikan bahwa ilmu dan keterampilan yang didapatkan peserta dapat segera diimplementasikan di wilayah masing-masing.
"Saya sangat senang sekali mengikuti kegiatan ini, karena saya mendapatkan ilmu baru untuk mengajar anak-anak di sekolah dalam belajar Al-Quran Isyarat, karena selama ini terkadang masih merasa kebingungan dalam mengajarkan mengaji," ujar salah satu peserta, Sri Rizqi Widasari.
“Alhamdulillah Ketika mengikuti pelatihan ini saya mendapatkan ilmu yang sangat banyak untuk diimplementasikan di sekolah," tambah Widasari.