METROPOLITAN - Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari mengatakan bahwa ingin Kota Bogor menerapkan pengelolaan sampah seperti Ciamis dan Banyumas
Ya, Pemerintah Kota Bogor akan meniru pengelolaan sampah dengan menggunakan Refuse Derived Fuel (RDF) seperti di wilayah-wilayah lain.
Hery Antasari menyebutkan nantinya pengelolaan sampah ini seperti yang dilakukan di Ciamis dan Banyuwangi dan akan diterapkan di Kota Bogor.
Baca Juga: Free Ticket! Taman Safari Bogor Gelar Nobar Euro 2024, Dipusatkan di Caravan Restaurant
Menurut dia, Jadi tata kelola persampahan untuk kota selevel Kota Bogor itu harusnya sudah bisa teratasai tidak harus mengandalkan open dumping (Tempat Pembuangan Akhir) seperti sekarang.
"Cimahi sampai 50 ton per hari. karena saya membayangkan kekhawatiran Galuga ada masalah sedikit, maka kita akan bencana sampah," ucap dia.
Hery menyebutkan, untuk menerapkan pengelolaan dengan teknologi RDF membutuhkan anggaran yang besar.
Baca Juga: Perkuat Sinergitas, Polres Purwakarta Silaturahmi bareng Ulama
Saat ini, pihak Pemkot Bogor akan meminta bantuan kepada Pemerintah Pusat.
"Di Cimahi saja yang 50 ton per hari itu lumayan besar anggarannya bisa sampai miliaran, dan itu bantuan dari pusat. Nanti kita coba raih itu. Jadi kita tidak tergantung sebagian besar dibuang ke Galuga," Kata dia.
Dimana, Kota Bogor ini sendiri terdapat istana presiden dan juga termasuk kota metropolitan.
Baca Juga: Perkuat Sinergitas, Polres Purwakarta Silaturahmi bareng Ulama
Dengan begitu, ia berharap pada masa kepemimpinanya ini Pemkota Bogor bisa memberikan landasan di tahun 2025, untuk memberikan perhatian yang lebih berimbang pada urusan pasa 32 urusan di pemerintah.
Dilanjutkan Pj Wali Kota Bogor, untuk armada truk sampah yang ada di Kota Bogor masih minim perawatan. Padahal, untuk peremajaan itu dilakuakn selama 6 tahun sekali.