METROPOLITAN.ID - Kepala Satpol PP (Kasatpol PP) Kabupaten Bogor Cecep Imam Nagarasaid angkat bicara soal beberapa bangunan yang lolos pembongkaran pada penertiban bangunan liar Puncak tahap dua pada Senin, 26 Agustus 2024.
Dari target 196 kios atau bangunan liar sedikitnya ada sekitar tujuh bangunan yang lolos dari penertiban.
"Masih ada bangunan kemarin kan belum selesai, ada rumah kurang lebih lima atau tujuh, yang memang itu ada surat keterangan dari Pak Kades diperkuat sama Pak Camat dan itu bukan tempat usaha, hanya rumah tinggal," ujar Cecep Imam Nagarasid, Selasa, 27 Agustus 2024.
Baca Juga: Apes, Mobil Derek Malah Terguling saat Evakuasi Truk di Cileungsi Bogor
Namun menurutnya, seluruh bangunan liat yang terdata berjumlah 196 yang masuk dalam daftar penataan akan dilakukan pembongkaran secara menyeluruh.
"Makanya kita lakukan kajian, setelah dilakukan kajian diberikan waktu. Bukan tidak dibongkar, tapi diberikan waktu sampai tanggal 30 September 2024 dan insyaallah ketika tanahnya sudah ada, mereka akan digeser," ungkapnya..
"Silahkan nanyanya untuk teknis ke DPKPP," sambungnya.
Baca Juga: Misteri Penemuan Motor Polisi dengan Bercak Darah di Semak-semak di Jasinga Bogor, Ini Kata Polisi
Salah satu bangunan yang lolos dari pembongkaran dan menjadi sorotan adalah Restoran Liwet Asep Stroberi (Astro) yang berdiri tegak di atas lahan eks Rindu Alam yang izinnya belum ada.
"Itu kan sudah dijelaskan 196 bangunan tempat izin dan PKL. Dan itu bukan penerbitan, sekali lagi itu penataan," ungkapnya.
Cecep menjabarkan hasil kajian dari bangunan megah yang berhasil lolos dari tahap kedua penertiban kawasan Puncak.
Menurutnya, persoalan Restoran Liwet Asep Stroberi (Astro) sudah dibahas di forum penataan ruang.
Baca Juga: Hari Kedua Pendaftaran, Belum Ada Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor Daftar ke KPU
Pembahasan itu juga bersamaan dengan Rumah Makan Puncak Asri yang bangunannya dibongkar, berbeda dengan Restoran Liwet Asep Stroberi (Astro).
"Hasil kajian dari dinas teknis terkait, yang Astro itu dapat dipertimbangkan, bahasa ringannya karena tanahnya halal, ruangnya halal bahasa sederhananya lah. Untuk teknisnya silahkan tanyakan ke teknis terkait," beber Cecep.