METROPOLITAN.ID - Ratusan Pedagang Kaki Lima atau PKL Puncak yang lapaknya dibongkar mengadang alat berat ekskavator.
Musababnya, meraka meminta Resto Liwet Asep Stroberi (Astro) eks Rindu Alam juga ikut dibongkar.
Insiden pengadangan itu terjadi saat alat berat melintas di depan Resto Liwet Asep Stroberi (Astro) usai melakukan pembongkaran lapak PKl Puncak.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pembunuh Tawuran Maut di Rancabungur, Pelaku Sembunyi di Cijeruk
Sebelum melakukan pengadangan alat berat, para PKL Puncak sudah melakukan aksi di depan restoran Liwer Asep Stroberi (Astro).
Mereka meminta Pemkab Bogor juga membongkar restoran Liwet Astro eks Rindu Alam lantaran belum berizin.
Saat alat berat melintas, masa aksi langsung menghampiri dan beberapa di antaranya mendatangi operator meminta untuk membelokan ekskavator ke bangunan Resto Liwet Asep Stroberi (Astro).
Baca Juga: Pengumuman! Kabupaten Bogor Buka 379 Formasi CPNS 2024, Buruan Gas
Situasi sempat memanas saat massa aksi dan petugas yang mencoba menghalangi pengadangan terlibat aksi saling dorong.
Akibat dari kekisruhan tersebut, sebagian jalur Puncak tertutup hingga mengakibatkan kemacetan.
Meski terus berusaha melakukan pengadangan, ekskavator tersebut tetap berlalu tanpa mengindahkan tuntutan massa aksi.
Baca Juga: Geger Bayi Laki-laki Ditemukan di Toilet Pria di Stasiun Tenjo, Kata Polisi Baru Satu Jam Lahir
Hari ini, Senin, 26 Agustus 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor kembali membongkar bangunan liar dan lapak PKL Puncak, Cisarua, Senin, 26 Agustus 2024.
Sedikitinya, 1.200 petugs gabungan dikerahkan untuk membongkar 196 lapak PKL Puncak yang menjadi bagian penataan kawasan Puncak Bogor.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menyatakan bangunan Restoran Liwet Asep Stroberi eks Rindu Alam belum memiliki izin.