bogor-raya

Pedagang Warpat Puncak Korban Penggusuran Polisikan PNS Pemkab Bogor, Diduga Minta Uang dengan Iming-iming Tidak Dibongkar

Minggu, 8 September 2024 | 15:06 WIB
Sejumlah pedagang Warpat Puncak korban penggusuran saat menggelar aksi di komplek perkantoran Pemkab Bogor, Jumat, 6 September 2024. (Arifin)

Baca Juga: Ditemukan di Puncak Bogor dalam Kondisi Muntah Darah, Pelajar Tewas Diduga Jadi Korban Penganiayaan

 

Ia juga membeberkan bahwa ada uang yang masuk ke petugas seperti Satpol PP.

"Pihak dari oknum-oknum Satpol PP itu banyak meminta setiap harinya, makan bahkan bensin, bahkan ada uang jatah untuk keamanan atau parkir. Para pedagang mereka kasih, tapi kita kecewa dengan mereka sampai sekarang mana? Bahkan sampai detik inipun mereka sama sekali hanya membersihkan puing puing saja sudah diusir," sambungnya.

 

Pihaknya juga melaporkan tiga oknum diduga ASN Pemkab Bogor yang mengiming-imingi pengurus izin kepada pedagang warpat agar tidak digusur.

Namun nyatanya, lapak para pedagang tetap dibongkar oleh petugas. Para oknum diduga ASN ini disebut berasal dari Distanhorbun, DPKPP dan beberapa dinas lainnya.

Baca Juga: Daftar Lengkap Harga Handphone Samsung pada September 2024, Galaxy S24 Ultra Turun Harga!

"Jadi ada tiga oknum yang mengatasnamakan ASN kabupaten Bogor datang menawarkan diri untuk bisa mengurus perizinannya, namun sampai saat ini dan sampai detik ini dan ketika tanggal 26 dibongkar tetap dibongkar. Tidak ada namanya perizinan yang dijanjikan PKKPR yang muncul, tidak ada," ungkap Deni.

Tak hanya itu, ia juga mengancam akan melaporkan oknum DPRD Kabupaten Bogor yang diduga ikut terlibat dan menerima aliran uang dari para pedagang.

"Kita akan laporkan, kita laporkan tidak satu, kita akan banyak membuat laporan. Ada (anggota DPRD terlibat) dan akan kita laporkan berturut-turut. Minggu depan juga kemungkinan kita akan lapor ke Ombudsman terkait kinerja kabupaten Bogor terhadap pelayanan publik dalam hal ini khusus perizinan," pungkasnya.***

 

Halaman:

Tags

Terkini