bogor-raya

Kadin Minta Pengusaha Data Anak Stunting Sesuai Domisili

Senin, 18 November 2024 | 06:30 WIB
Pj Bupati Bogor saat menyerahkan paket sembako dan nutrisi untuk warga Tajurhalang dan Bojonggede program pengentasan stunting hasil kolaborasi dengan pihak swasta, Jumat, 15 November 2024. (Diskominfo)


METROPOLITAN.ID - Adanya kolaborasi antara pihak swasta dan Pemkab Bogor mendapat respon positif dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bogor.

Bahkan, Kadin Kabupaten Bogor telah memiliki program agar seluruh pengusaha yang tergabung dalam organisasinya mendukung program penanganan stunting di Kabupaten Bogor yang saat ini masih tertinggi di Jawa Barat.

"Jadi kami minta agar mereka (pengusaha) mendata jumlah anak yang berisiko stunting di wilayahnya masing masing" ungkap Ketua Kadin Kabupaten Bogor, Sintha Dec Checawati.

Baca Juga: Hati-hati Jambret di Jalur Puncak Bogor, Pelaku Tak Segan Bacok Korbannya

Hal ini dilakukan Kadin untuk membangun kesadaran bersama dan aksi nyata dalam keikutsertaan sektor swasta dalam penanganan stunting di Kabupaten Bogor.

"Tahap pertama sudah kami imbau. Sudah ada sektor swasta yang mendata untuk melakukan kordinasi dan aksi nyata di tempat sekitar, dimana perusahaan itu berdomisili," kata Sintha.

Karena menurut Sintha, untuk menangani kasus stunting diperlukan kesadaran bersama dalam penanggulangannya. Selain itu, anak-anak ini pun disiapkan untuk menjadi calon pemimpin masa depan sesuai target pemerintah mencetak Indonesia Emas 2045.

"Sudah menjadi kewajiban Kadin sebagai mitra strategis pemerintah, berupaya untuk mendorong sektor swasta agar bisa berperan aktif untuk penanganan stunting," tegasnya.

Baca Juga: Ratusan Pemuda Deklarasi Simpul Muda - Sendi Melli, Siap Menangkan Pilkada Kota Bogor 2024

Ke depan, kata Sintha, Kadin akan terus membersamai dan berkoordinasi dengan pemerintah sebagai partisipasi aktif, terkait penanganan stunting di Kabupaten Bogor.

"Karena penanganan stunting ini kan ada yang harus dipantau, apakah gizinya setelah kita berikan, apakah akan ada perbaikan. Biasanya petugasnya sudah ada di Kecamatan setempat, jadi Kadin pasti tetap berkoordinasi dengan Pemkab," terangnya

Seperti diketahui, hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan jumlah bayi stunting di Kabupaten Bogor mencapai 27,6 persen dari jumlah total bayi.

Baca Juga: Cerita Kelompok Tani di Puncak Bogor, Penghasil Sayuran Organik, Ingin Jadi Destinasi Wisata Tani

Tingginya rasio tersebut membuat Kabupaten Bogor masuk dalam zona merah di tingkat nasional

Sinta menjelaskan bahwa pihaknya akan ikut membantu Pemkab Bogor dalam upaya pencegahan. Dimana selama 4 bulan masa ibu hamil bakal diberikan makanan tambahan.

"Kami akan berikan makanan tambahan yang bergizi, untuk ibu hamil selama 4 bulan dan kepada bayinya selama dua bulan atau bisa juga lebih tergantung kondisi bayinya," tandasnya (cr1/feb).

Tags

Terkini