METROPOLITAN.ID - Jumlah balita yang mengalami stunting di Kabupaten Bogor mencapai 7.993 jiwa.
Hal itu disampaikan Pj Bupati Bogor Bachril Bakri saat meresmikan Rumah Cegah Stunting (Cating) pertama di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Selasa, 5 November 2024.
Pj Bupati Bogor menjelaskan, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Kabupaten Bogor berada di urutan nomor dua tertinggi se-Provinsi Jawa Barat dengan kasus stunting mencapai 27,6 persen.
"Kita punya data by name by adress di setiap desa itu sebanyak 7.993 balita stunting," kata Pj Bupati Bogor.
Baca Juga: Nyaris 3.000 Warga Bogor Terjangkit DBD, 22 Orang Meninggal Sepanjang 2024
Menurutnya, tingginya angka stunting di Kabupaten Bogor disebabkan maraknya pernikahan dini di kalangan masyarakat.
Ditambah, banyak ibu hamil yang belum menyadari pentingnya memberikan bitamin dan gizi yang baik.
"Masih banyak ibu-ibu hamil yang belum menyadari pentingnya memberikan vitamin dan gizi yang cukup bagi bayi yang ada di kandungannya, dan juga ada masalah dengan pernikahan dini," ungkapnya.
Ia mengaku pernikahan dini masih banyak terjadi di sejumlah desa dan kecamatan.
"Pernikahan dini ini saya lihat kemarin ada di beberapa desa dan Kecamatan di Kabupaten Bogor. Ini artinya pernikahan dini memang kekurangpahaman bagi ibu-ibu yang hamil dalam memberikan makanan pada bayi yang ada di kandungannya," sambung Pj Bupati Bogor.
Baca Juga: Ditetapkan Jadi Tersangka Suap Hakim, Ibu Ronald Tannur Mendekam di Rutan Surabaya
Atas dasar itu, Pj Bupati Bogor bertekad bakal segera menambah Rumah Cegah Stunting pada di tiap Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Bogor.
"APBD sebenarnya sudah ada anggaran juga kurang lebih Rp149 Miliar yang tersebar di beberapa Dinas dan Perangkat Daerah. Sementara baru satu (Rumah Cegah Stunting), kami mengimbau ada di setiap Kecamatan nantinya," pungkasnya. (win/fin)***