METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berencana membangun jembatan bailey atau jembatan darurat sementara di Jalur Puncak 2 yang terputus akibat ambruknya jembatan Sungai Bobojong di Desa Babakanmadang, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor.
Pj Bupati Bogor Bachril Bakri mengatakan, pembangunan jembatan bailey ini rencananya akan dibantu pihak swasta.
"Dibantu oleh perusahaan, dan besok mulai membangun jembatan Bailey," kata Pj Bupati Bogor saat ditemui di Kantor DPRD Kabupaten Bogor, Kamis, 28 November 2024.
Menurutnya, akses jalur Puncak 2 ini belum terlalu vital untuk masyarakat, karena belum menjadi akses umum.
"Kalo itu kan jalur Puncak 2 ya, tapi kan belum jadi jalan publik, itu masih jalan developer perumahan. Makanya developer bertanggungjawab," sambungnya.
Sebelumnya, hujan deras mengakibatkan jembatan Puncak 2 yang berada di Babakanmadang, Kabupaten Bogor ambruk dan terbawa arus sungai.
Baca Juga: Quick Count 100 Persen, Rudy Susmanto dan Jaro Ade Menang 72,15 Persen Suara di Pilbup Bogor
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Ratik) pada BPBD Kabupaten Bogor M Adam Hamdani mengatakan, ambruknya jembatan Puncak 2 ini terjadi pada Rabu, 27 November sekitar pukul 16.30 WIB.
"Dikarenakan hujan deras dan meluapnya aliran Sungai Bobojong (Sungai Puncak 2) sehingga mengakibatkan lokasi (jembatan) tersebut terdampak," kata Adam, Kamis, 28 November 2024.
Jembatan ambruk tersebut memiliki tiang penyangga setinggi 7,5 meter, panjang jalan 24 meter dengan lebar jalan 10 meter.
Baca Juga: Geger! Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Meninggal di Depan Toko di Ciwaringin Kota Bogor
Material jembatan penghubung Kecamatan Babakanmadang dan Kecamatan Citeureup itu juga terseret oleh derasnya aliran air Sungai Bobojong.
"Korban terdampak tidak ada karena lokasi jembatan jauh dari pemukiman. (Jembatan) hanya menghubungkan jalan antara Desa Hambalang Kecamatan Citeureup menuju Desa Babakanmadang Kecamatan Babakanmadang, dan sebaliknya," tandas Adam. (Cr1/fin)