bogor-raya

Gas Elpiji 3 Kilogram Langka dan Tak Boleh Dijual di Warung, Pengecer: Kasihan Ibu-ibu Mau Masak Susah

Senin, 3 Februari 2025 | 15:25 WIB
Warga saat antre gas elpiji 3 kilogram di pangkalan gas Desa Sanja, Kecamatan Citeureup, Senin, 3 Februari 2025. (Panca/Metropolitan)


METROPOLITAN.ID
- Kelangkaan gas elpiji 3 Kilogram di sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor membuat warga dan pengecer kelimpungan.

Terlebih, pemerintah secara resmi melarang penjualan gas elpiji 3 kilogram di warung buntut harga jual yang sering melebihi harga eceran tertinggi (HET).

Namun di lapangan, warga dan pemilik usaha kecil dan mikro masih kesulitan mencari gas elpiji 3 kilogram.

Baca Juga: PFI Bogor Goes To School, Ajak Siswa Sekolah Alam Belajar Bareng Terkait Fotografi

Salah seorang pengecer, Azis mengaku telah berkeliling ke agen dan pangkalan gas di wilayah Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor sejak pagi hari.

Namun usahanya tak juga membuahkan hasil.

"Muter-muter Citeureup ini, belum dapet, alasannya belum ada pengiriman aja, kaya seperti gini kita nunggu," kata Azis ditemui di pangkalan gas Desa Sanja, Kecamatan Citeureup, Senin, 3 Februari 2025.

Baca Juga: Pria Bertato Ditemukan Tewas Tertembak di Jalan Perintis Kemerdekaan Bogor, Polisi Buru Pelaku

Kelangkaan gas melon ini membuatnya sedikit miris terhadap keadaan ibu-ibu rumah tangga.

Sebab mereka juga susah payah mendapat gas elpiji 3 kilogram.

"Sebenernya agak sedikit kasihan bagi masyarakat yang di bawah, ibu-ibu rumah tangga itu sangat membutuhkan sekali," ungkapnya.

Baca Juga: Setelah Parungpanjang, Kini Viral Penggelapan Dana PIP di SMK Avicena Tenjo Bogor

"Seharusnya dari pihak pemerintah lebih bijak, jangan sampai seperti ini keadaannya, sangat mengkhawatirkan," sambung Azis.

Ia mengaku sudah dua hari ke belakang belum mendapatkan pasokan gas elpiji 3 kilogram meski terus berusaha mencari.

"Kita kasian, ibu-ibu dari kemaren ada yang belum masak. Saya juga dari dua hari ini belum dapat," singkatnya. (Cr1/fin)

Tags

Terkini