METROPOLITAN.ID - Bencana alam yang terjadi sepekan yang lalu masih menyisakan duka bagi sejumlah masyarakat Kabupaten Bogor.
Khususnya, mereka yang tinggal di Kampung Mulyasari, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Pasca diterpa bencana alam tanah longsor pada Senin, 3 Maret lalu, hingga saat ini puluhan keluarga di Kampung Sukamulya masih terisolasi.
Salah seorang warga, Ayin mengatakan, usai longsor terjadi dan memutus akses jalan, kebutuhan utama masyarakat kian menipis.
Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah masyarakat nekat menerjang akses yang terputus untuk dapat membeli kebutuhan sehari-hari, agar dapat bertahan hidup.
Untuk melewati akses jalan yang terputus, kata Ayin, perlu dilakukan secara gotong-royong melewati longsoran tanah, atau saling membantu untuk mendorong motor yang digunakan.
"Susah kalo sendiri mah, ini juga ke bawah kepaksa, karena nggak punya gas, sama kebutuhan sehari-hari," kata Ayin, Minggu, 9 Maret 2025.
Sedikitnya, ada sekitar 60 Kepala Keluarga (KK) di kampungnya yang kini masih terisolasi.
Karena menurutnya, ada empat titik longsor yang menutup akses jalan ke Kampung Mulyasari.
"Pengen segera diperbaiki, kalo pakai cangkul bukan pekerjaan pakai cangkul, harus pakai alat berat. Longsornya ada beberapa titik, ada 4 titik, akses jalan semua tertutup," ungkapnya.
Sementara itu, Komandan Kompi pada BPBD Kabupaten Bogor, Jalalurin menerangkan, longsor yang memutus akses di Desa Sukamulya itu terjadi pada Senin, 3 Maret malam.
Menurutnya, asesmen dan pendataan dan penanganan bencana tanah longsor itu langsung ditangani oleh Dinas PUPR.
"Yang tanjakan 2.000 yang ngerjain PUPR. Kita asesmen pas pelaksanaan aja," pungkasnya. (Aji/fin)