bogor-raya

Selain Cek Harga Pasar, Pemerintah Kota Bogor Lakukan Pemeriksaan Pangan Hewan

Kamis, 27 Maret 2025 | 21:20 WIB
Wali Kota Bogor Dedie Rachim melakukan sidak ke Pasar Jambu Dua, melihat stok bahan pokok jelang Idul Fitri (Fahriza)

METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor lakuan cek pemeriksaan pangan hewan pada daging Ayam di Pasar Jambu dua Kota Bogor.

Kepala Bidang Peternakan sekaligus dokter hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, drh Anizar mengatakan bahwa pemeriksaan ini untuk melakukan uji kandungan formalin pada daging ayam yang sebelumnya telah beberapa kali dilakukan oleh pihaknya.

"Kita lakukan menggunakan formalin deskip dan hasilnya hari ini menunjukkan negatif untuk kandungan formalin pada ayam, Sebenernya kita dari dinas rutin melakukan pengawasan dan monitoring itu kita lakukan hampir setiap hari diseluruh pasar tradisional dan retail," ungkap Anizar.

Baca Juga: Satpol PP Kota Bogor Bongkar 18 Bangunan Tak Berizin dan Jual Miras

Menurut Anizar, beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan pengawasan terkait daging ayam ini dilakukan secara rutin, dari hasil yang dilaksanakannya sejauh ini, pihaknya tidak menemukan sama sekali pedagang yang nakal

"Dua Minggu yang lalu kita juga melakukan pengawasan bersama kementerian pertanian dipasar anyar juga untuk produk pangan asal hewan, ini juga sama formalin dan juga kita melakukan uji oplosan daging sapi dengan babi itu hasilnya negatif," sambungnya.

Sementara itu, Anizar memberikan tips membedakan daging yang sehat, bagi masyarakat yang ingin membeli daging sapi ayam untuk kebutuhan lebaran, untuk warna ayam berwarna kemerahan atau sedikit berwarna pink dan segar

"Kemudian teksturnya itu lembab itu artinya tidak kering, tidak basah, kemungkinan baunya aromatis dalam arti baunya tidak amis, tidak menyengat dan juga tekstur. Kalau formalin itu teksturnya biasanya kaku jadi kalo ditarik itu agak kaku dan mengeras itu ciri khas dari formalin," pungkas

Menurut Anizar untuk alat pemeriksaan yang pihaknya bawa memiliki efektivitas sebesar 80 persen yang kemudian jika hasilnya positif, pihaknya akan langsung membawa ke Labolatorium untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Ini hanya untuk tes awal, biasanya kalau hasilnya positif biasanya kita melakukan penyitaan sementara terus kita ambil sampel lagi lalu kita lakukan ke laboratorium," pungkas dia. (Fahriza)

Tags

Terkini