bogor-raya

Penemuan Mayat Pria Misterius di Kebun Singkong Bikin Geger Warga Dramaga, yang Merasa Kehilangan Anggota Keluarga Diminta Segera Melapor

Minggu, 27 April 2025 | 17:32 WIB
Warga Desa Petir, Dramaga, Kabupaten Bogor digegerkan dengan penemuan mayat pria misterius di kebun singkong, Minggu, 27 April 2025. (Ist)


METROPOLITAN.ID
- Warga Kampung Nagrog, Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria di kebun singkong.

Penemuan mayat pria misterius tanpa identitas itu terjadi pada Minggu, 27 April 2025 sekira pukul 11.50 WIN.

"Polsek Dramaga mendapatkan laporan dari masyarakat, ditemukannya sesosok pria tergeletak sudah dalam kondisi meninggal dunia," ujar Kapolsek Dramaga, AKP Hartanto.

Polisi yang mendapat laporan penemuan mayat tersebut langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara).

Hasil pemeriksaan sementara, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang warga.

Saat itu, warga melihat ada sesosok pria dengan posisi telungkup mengenakan celana jeans dan kaos warna hitam di kebun singkong.

Warga lalu melaporkan penemuan mayat tersebut ke ketua RT setempat yang kemudin diteruskan ke pihak desa dan Polsek Dramaga.

Mayat tersebut lalu dievakuasi dan dibawa ke RSUD Ciawi untuk menjalani proses otopsi dan pemeriksaan lebih lanjut.

"Polsek Dramaga sudah melakukan tindakan kepolisian dengan mendatangi TKP dan lakukan olah TKP serta membawa jenazah tersebut ke RSUD Ciawi untuk dilakukan tindakan otopsi jenazah," ungkapnya.

Terkait penyebab meninggalnya pria misterius tersebut, pihaknya juga masih melakukan investigasi dan penyelidikan lebih lanjut sambil menunggu hasil otopsi jenazah dari pihak RSUD.

"Kami mengimbau kepada seluruh warga masyarakat apabila ada yang merasa kehilangan sanak saudara, keluarganya, dengan ciri - ciri menggunakan pakaian baju kaos hitam dan celana jeans biru, segera menghubungi pihak RSUD Ciawi atau datang langsung ke kantor Polsek Dramaga ataupun Polres Bogor," pungkasnya.***

Tags

Terkini