bogor-raya

Inflasi Kota Bogor Aman Terkendali, Pemkot Gencarkan Strategi 4K dan Pasar Murah

Rabu, 25 Juni 2025 | 07:44 WIB
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Bogor Dewi Kurniasari saat diwawancara. (Fahriza/Metropolitan)

 

METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mencatat tingkat inflasi hingga Mei 2025 dalam kondisi stabil. Berdasarkan data resmi, inflasi Kota Bogor mencapai 1,63 persen, masih berada dalam rentang target nasional sebesar 1,5 hingga 3,5 persen.

Keberhasilan ini tak lepas dari strategi yang dilakukan oleh Pemkot Bogor melalui berbagai program seperti pasar murah, Gerakan Pangan Murah (GPM), dan implementasi strategi 4K nasional.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Bogor, Dewi Kurniasari, menegaskan bahwa kondisi inflasi Kota Bogor 2025 sejauh ini cukup terkendali, bahkan membaik pasca momen Lebaran.

“Alhamdulillah, sampai Mei, nilai inflasi kita adalah 1,63. Itu termasuk bagus, apalagi setelah momen Lebaran,” kata Dewi Kurniasari saat ditemui Metropolitan.Id, Selasa, 24 Juni 2025.

Baca Juga: Pasar Bogor Segera Direvitalisasi, Pemkot Bogor Cek Kesiapan Dua Pasar Pengganti

Menurut Dewi, kestabilan harga pangan di Kota Bogor sepanjang Mei disebabkan oleh melimpahnya pasokan komoditas pangan dari berbagai daerah produsen. Hal ini berkaitan dengan masuknya musim panen raya yang menurunkan harga pasar.

“Pada saat panen raya, ketersediaan bahan pangan melimpah sehingga harga di pasar turun. Itu berdampak langsung ke Kota Bogor,” terang Dewi.

Selain itu, Dewi menyampaikan bahwa pada Mei 2025, sebagian besar wilayah di Jawa Barat, termasuk Kota Bogor, mengalami deflasi, yang menunjukkan kondisi ekonomi yang positif. Ia juga menyebutkan bahwa tren inflasi Kota Bogor sejajar dengan kondisi provinsi maupun nasional.

“Masyarakat Kota Bogor itu senang pedas. Karena yang jadi pemicu inflasi cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih. Sekali-kali kalau menjelang hari raya, telur dan daging ayam," terangnya.

Namun, karena pasokan bahan pangan pada Mei terjaga, komoditas-komoditas tersebut mengalami penurunan harga yang signifikan.

Baca Juga: Ubah Konsep jadi Pelican Crossing, Pemkot Bogor Bakal Bongkar JPO Paledang Tahun Ini

Dalam menjaga stabilitas harga pangan dan daya beli masyarakat, Pemerintah Kota Bogor mengacu pada kebijakan nasional dengan menerapkan strategi 4K, yakni Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, Komunikasi efektif.

Salah satu bentuk nyatanya adalah dengan menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Pasar Murah Kota Bogor secara rutin dan menyasar kawasan padat penduduk.

“Biar masyarakat terjangkau, bisa mendapatkan memperoleh kebutuhan pangan itu lebih murah dan dekat dengan tempat tinggalnya," bebernya.

Halaman:

Tags

Terkini