"Literasi melalui konten lokal bisa meliputi makanan lokal, lagu-lagu daerah, tarian tradisional, kerajinan tangan, panduan wisata budaya, hingga cerita rakyat," imbuh Ferdi.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando menegaskan siapapun anak bangsa, tugas kita sama, yakni mencerdaskan anak bangsa.
Misalnya, di level perguruan tinggi, sudah waktunya mereka mampu mengukir peradaban dengan menunjukkan inovasi serta kreativitasnya yang diimplementasikan lewat produk barang/jasa sehingga masyarakat merasakan dampak manfaatnya.
PILM Tasikmalaya diselenggarakan Perpusnas bekerja sama dengan Universitas Perjuanga juga mengetengahkan narasumber lain, seperti Sekretaris Utama Perpusnas Ofy Sofiana, akademisi Lystiana Nurhayat Hakim, dan pegiat literasi Deni Chandra.
Di sela-sela kegiatan, Kepala Perpusnas turut memberikan bantuan pengadaan koleksi bahan bacaan kepada Universitas Perjuangan Tasikmalaya sebagai bagian pengembangan perpustakaan, serta bantuan bagi perpustakaan komunitas di Kota Tasikmalaya.***