metro-pendidikan

Geografi FMIPA UI Kolaborasi Pemetaan Partisipatif Sumber Daya Pertanian bersama DKP3 Kota Depok

Minggu, 5 November 2023 | 18:18 WIB
Tim Pengabdian Masyarakat Geografi FMIPA UI melakukan pemetaan partisipatif sumber daya pertanian di Kota Depok. (dok pribadi)

METROPOLITAN.ID - Tim Pengabdian Masyarakat Geografi FMIPA UI melakukan pemetaan partisipatif sumber daya pertanian di Kota Depok.

Tim Pengabdian Masyarakat Geografi FMIPA UI juga memperkenalkan pemetaan geospasial berbasis geotagging foto dan pelatihan merancang Story Maps kepada aparatur Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok pada Jumat 11 Agustus 2023 silam.

Kegiatan Tim Pengabdian Masyarakat Geografi FMIPA UI ini mengangkat tema “Program Pemetaan Partisipatif Sumber Daya Pertanian untuk Keberlanjutan Pertanian di Kota Depok”.

Baca Juga: Tanggapi Keluhan Warga Dramaga, Anggota DPR RI Elly Rachmat Yasin Siap Bantu Pengadaan TPU

Diketuai oleh Iqbal Putut Ash Shidiq, M.Sc., Ph.D dan beranggotakan Dr. Taqyuddin, S.Si., M.Hum, Tjiong Giok Pin, S.Si., M.Si, Ramanatalia Parhusip, S.Si, dan mahasiswa/I kelas Pemetaan Partisipatif TA 2023.

Rangkaian kegiatan pengabdian pada masyarakat ini meliputi sosialisasi program, survei lapangan, dan pelatihan pemetaan.

Sosialisasi program berlangsung di Kantor DKP3 Kota Depok, Kota Depok, Jawa Barat pada 11 Juli 2023 silam.

Baca Juga: Profil Sendi Fardiansyah, Ini Motivasi Sespri Ibu Negara jadi Calon Wali Kota Bogor 2024, Baru 35 Tahun Lho!

Iqbal Putut Ash Shidiq, M.Sc., Ph.D menjelaskan bahwa dalam upaya pengembangan potensi di bidang pertanian untuk menuju pertanian yang berkelanjutan di Kota Depok dilakukan program pemetaan partisipatif sumber daya pertanian berupa pengumpulan lokasi pertanian dan perkebunan.

Selain menghasilkan data koordinat lokasi pertanian dihasilkan juga data tabular berupa keterangan luas lahan, produksi, dan produktivitas pertanian.

“Pemetaan partisipatif adalah pemetaan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat mengenai wilayah dimana mereka hidup, sehingga akan diperoleh peta secara lengkap dan akurat mengenai sejarah, tata guna lahan, pandangan hidup, dan harapan masa depan, karena masyarakat setempat itulah yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai wilayahnya,” kata dia.

Baca Juga: Profil Sendi Fardiansyah, Ini Motivasi Sespri Ibu Negara jadi Calon Wali Kota Bogor 2024, Baru 35 Tahun Lho!

Pemetaan partisipatif ini menggunakan ponsel pintar dengan fitur lokasinya yang sudah aktif dan aplikasi My Maps sebagai alat dan bahan pemetaan. Proses penambahan informasi geografis seperti koordinat lintang dan bujur ke berbagai bentuk media seperti foto, video atau posting-an media sosial disebut geotagging.

Dengan mengaktifkan fitur lokasi atau GPS, ini secara otomatis menangkap lokasi ketika kita mengambil foto, video, atau media lain. Geotagging sangat penting dalam sebuah upaya untuk pengembangan potensi di bidang pertanian, memungkinkan peneliti untuk mempelajari perubahan lingkungan dan memantau sumber daya pertanian.

Halaman:

Tags

Terkini